Sukses

AHY Bantah Ditawari Kursi Menko Polhukam

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah dirinya ditawari mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) usai ditinggalkan oleh Mahfud MD.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah dirinya ditawari mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) usai ditinggalkan oleh Mahfud MD.

Pernyataan itu disampaikan AHY usai menghadiri kampanye akbar bersama Prabowo Subianto di di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur pada Kamis (1/2/2024).

"Tidak ada. Dari siapa tawarannya?" kata AHY.

Isu berhembus setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pertemuan itu terjadi pada Minggu pagi, (28/1/2024) saat momentum sarapan. AHY kembali tegaskan, tidak ada pembahasan tentang tawaran menteri saat berbincang dengan Jokowi.

"Saya tidak ada komunikasi tentang itu," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Enggan Tanggapi Mundurnya Mahfud

Sementara itu, AHY enggan berasumsi soal pengunduran Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam).

"Ini pertanyaan jebakan Batman. Saya tidak ingin berandai-andai. Saya tidak pada posisi itu," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Bantu Presiden Pekerjaan Mulia

AHY hanya menjelaskan, setiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.

AHY mengaku menghormati para tokoh yang saat ini mengemban amanah sebagai menteri. Tentunya, itu jabatan sangat strategis dan memiliki peran penting di dalam pemerintahan.

"Bantu Presiden dalam kabinet. Itu adalah pekerjaan yang mulia. Tidak semua memiliki kesempatan untuk itu. Kita berharap beliau semua bisa menjalankan tugas dengan baik," ujar dia.

"Tentu harus bisa membagi dengan penuh komunikasi ketika dalam masa pemilu. Tapi saya hormati pilihan apapun selagi dalam UU aturan yang berlaku tidak ada yang dilanggar, saya rasa semua punya kewajiban dan hak," dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.