Sukses

Pengamat Sebut Skenario Relokasi Pasar Anyar Tangerang Sudah Tepat

Riko menilai relokasi pedagang Pasar Anyar merupakan kebijakan yang tepat untuk menata pasar tradisional tersebut. Hal ini karena Pasar Anyar merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Tangerang.

Liputan6.com, Tangerang Salah satu upaya pemerintah agar pasar tradisional mampu bersanding dengan pusat perbelanjaan dan pasar modern yaitu dengan melakukan Revitalisasi Pasar. Seperti halnya Revitalisasi Pasar Anyar, yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Pemkot Tangerang telah menyiapkan dua relokasi bagi Pedagang Pasar Anyar, yaitu Plaza Shinta dan Mal Metropolis, termasuk juga alternatif lokasi di Pasar Mambo Utara dan Selatan meskipun lokasinya kurang luas.

Dalam hal ini, pengamat kebijakan publik dari Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP), Riko Noviantoro, menilai, skenario relokasi Pasar Anyar yang diusulkan oleh Pemkot Tangerang sudah tepat.

Hal ini karena relokasi pedagang Pasar Anyar ke Plaza Shinta dan Mal Metropolis akan lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat. Sementara Pasar Mambo, yang merupakan lokasi relokasi alternatif yang diinginkan oleh para pedagang, memiliki lahan yang lebih kecil dan aksesnya tentunya akan menimbulkan kemacetan dan kepadatan.

“Saya rasa opsi relokasi dari Pemkot ini sudah cukup tepat ya, karena bangunan yang luas, tentunya akan lebih nyaman dan aman. Sementara permintaan pedagang agar relokasi pedagang Pasar Anyar ke Pasar Mambo dapat dilakukan jika luasan tempat dapat menampung seluruh pedagang dan tidak berdesak-desakan,” ujar Riko, dalam keterangannya, Kamis (1/2/2024).

Riko, menambahkan, relokasi pedagang Pasar Anyar merupakan kebijakan yang tepat untuk menata pasar tradisional tersebut. Hal ini karena Pasar Anyar merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Tangerang.

"Sebetulnya, relokasi pedagang Pasar Anyar ke Plaza Shinta akan lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat. Hal ini karena Pasar Mambo memiliki lahan yang lebih kecil dan aksesnya tentunya akan menimbulkan kemacetan dan kepadatan," kata Riko.

Riko, mengapresiasi Pj Wali Kota Tangerang, yang telah melakukan komunikasi yang baik dengan pedagang Pasar Anyar terkait relokasi ini. Hal ini menunjukkan Pemkot memiliki komitmen untuk menyejahterakan masyarakat, tak terkecuali bagi para pedagang pasar tradisional.

"Upaya untuk merelokasi pedagang ke Pasar Mambo dan beberapa lokasi lainnya itu tentunya sudah dipikirkan dengan penuh kematangan dan tidak gegabah,” ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Relokasi Diharapkan Berjalan Lancar

Riko, berharap, proses relokasi pedagang Pasar Anyar dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan. Ia juga berharap agar para pedagang yang direlokasi dapat segera beradaptasi dengan kondisi barunya. Dan tentunya, dapat sama-sama bekerja sama dalam mewujudkan suasana pasar yang semakin bersih, nyaman dan berdaya saing di masa depan.

“Saya rasa, para pedagang tentunya ingin dapat berjualan dengan tenang, dengan suasana pasar yang lebih nyaman, bersih. Oleh karena itu, mereka juga perlu memahami berbagai upaya yang tengah dilakukan oleh Pemkot Tangerang. Di mana opsi relokasi di Pasar Mambo, dengan jumlah 578 pedagang, rasanya tidak akan kondusif jika sepenuhnya direlokasi ke Pasar Mambo, yang lokasinya tidak cukup luas untuk menampung mereka,” jelasnya.

Sebagai informasi, dalam rapat tertanggal 25 Januari 2024, di Aula Kecamatan Tangerang, di mana perwakilan pedagang dan paguyuban pedagang Pasar Anyar, menyampaikan, mereka meminta opsi relokasi di Pasar Mambo yang tidak jauh dari lokasi Pasar Anyar. Opsi tersebut oleh Pj Wali Kota, ditampung untuk kemudian dilakukan kajian dan tindak lanjut.

Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di Pasar Mambo itu sendiri. Jika tidak memungkinkan di Pasar Mambo, para pedagang dapat menempati lokasi relokasi yang telah dipersiapkan oleh Pemkot Tangerang yaitu di Plaza Shinta dan Mal Metropolis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini