Sukses

1 Anggota Brimob Meninggal Saat Kontak Senjata dengan KKB Papua di Intan Jaya

Satu anggota Brimob Polri yang meninggal dunia merupakan bagian dari Satgas Damai Cartenz atas nama Bripda Alfandi Steve Karamoy.

Liputan6.com, Jakarta - Kapen Kogabwilhan III Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa mengulas peristiwa penyerangan Pos TNI-Polri oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di wilayah Intan Jaya, Papua Tengah. Selain lima anggota KKB yang tewas, ada satu personel Brimob meninggal dunia.

"Kejadian tersebut menjadi beban berat yang harus dipikul oleh Undius Kagoya sebagai Pangkodap VIII Wilayah Intanjaya akibat strategi yang diterapkan mengorbankan tujuh anggota KSTP secara sia-sia, dari informan dalam menyampaikan perkembangan terkini menjadi lima orang tewas dan dua orang terluka, saat ini dirawat di markas KSTP," tutur Gusti kepada wartawan, Jumat (26/1/2024).

Menurut Gusti, satu anggota Brimob Polri yang meninggal dunia merupakan bagian dari Satgas Damai Cartenz atas nama Bripda Alfandi Steve Karamoy. Adapun dia turut merinci korban dari pihak KKB Papua.

"Oni Kobogau, Yusak Sondegau, Zakius Sondegau, Melkias Matani alias Harisatu Nambagani dan Agusti dinyatakan tewas, sementara Jaringan Belau dan Kanus Kogoya terluka dan dirawat oleh KSTP," jelas dia.

Gusti merinci, kontak tembak antara TNI-Polri dengan KSTP berlangsung mulai tanggal 19 Januari sampai dengan 23 Januari 2024. Awalnya, mereka menyerang Satgas Damai Cartenz di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya pada Jumat, 19 Januari 2023 dan menyebabkan Bripda Alfandi Steve Karamoy meninggal dunia.

Selanjutnya, kontak tembak terjadi di Pos Mamba dengan Satgas 330 Kostrad, Mandala IV Kopassus, Elang IV BIN dan BAIS pada Sabtu, 20 Januari 2023. Sementara peristiwa serupa terhadap Satgas Brimob Damai Cartenz di Pos BPD terjadi pada Minggu, 21 Januari 2023.

Kejadian susulan pun menyasar Pos Mamba Satgas 330 Kostrad dan Mandala IV Kopassus vdi sektor Tanah Putih pada Senin, 22 Januari 2023, dan di Pos Satgas 330 Kostrad dan Delta BIN pada Selasa, 23 Januari 2023.

"Keterangan informan di lapangan, Undius Kagoya memerintahkan untuk mengalihkan sasaran kepada pesawat sipil yang melakukan rute penerbangan ke Sugapa, apabila terpaksa bunuh masyarakat dan bakar honai untuk menghilangkan jejak," Gusti menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lima Anggota KKB Papua Tewas

Sebelumnya, TNI-Polri melakukan tindakan tegas terhadap serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya pada Minggu, 21 Januari 2024. Sebanyak lima anggota KKB tewas dalam kontak tembak tersebut.

Kaops Damai Cartenz-2024 Kombes Faizal Ramadhani merunut, awalnya dilaporkan sebanyak tiga anggota KKB Papua tewas dalam kontak tembak. Namun setelah pemeriksaan, jumlah korban tewas mencapai empat orang.

"Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones," tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno menambahkan, baku tembak susulan terjadi pada Selasa 23 Januari 2024 sekitar pukul 09.30 WIT. Saat itu, pesawat yang baru akan mendarat di Intan Jaya mengalami penembakan, hingga akhirnya mendapat bantuan dari Pos Perimeter TNI Yon 330/TD.

"Diduga tembakan berasal arah dari gereja Katolik Santo Misael, Bilogai," kata Bayu.

Aparat kemanan dari Pos Perimeter TNI Yonif 330/TD pun merespon dengan serangan balasan. Hasil pantauan drone pun menunjukkan ada satu anggota KKB yang tewas.

"Bernama Melkias Maisani, tewas dalam serangan tersebut, baik jenazah maupun senjata api yang digunakan telah dibawa kabur oleh rekan KKB lainnya," jelas dia.

 

3 dari 3 halaman

Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Bayu menegaskan, pihaknya terus berupaya menangani situasi keamanan di daerah tersebut sambil memantau perkembangan terbaru. TNI-Polri dipastikan turut memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat setempat.

"Kami juga mengimbau kepada warga masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan yang mungkin datang dari sumber yang tidak jelas.” Bayu menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini