Sukses

5 Fakta Terkait Bentrok Dua Ormas di Bitung Sulawesi Utara, Pelaku Ditangkap dan Ditahan

Bentrok antar dua kelompok terjadi ketika satu ormas adat yang sedang melakukan konvoi usai perayaan ulang tahun, bertemu dengan kelompok ormas agama yang tengah menggelar aksi damai mendukung Palestina di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Liputan6.com, Jakarta - Bentrok antar dua kelompok terjadi ketika satu ormas adat yang sedang melakukan konvoi usai perayaan ulang tahun, bertemu dengan kelompok ormas agama yang tengah menggelar aksi damai mendukung Palestina di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Bentrok yang terjadi sekitar pukul 16.30 Wita pada Sabtu 25 November 2023 itu dikabarkan menewaskan 1 orang dan 2 luka-luka. Aparat kepolisian pun menangkap 7 pelaku. Hal itu disampaikan Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto.

"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulawesi Utara serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali," ujar Setyo di Polres Bitung, Minggu malam 26 November 2023.

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan banyak kegiatan dari mulai pagi sampai dengan malam, dan banyak melakukan pertemuan dengan para tokoh, masyarakat, dan komunitas. Terlihat bahwa aktivitas masyarakat di beberapa tempat berjalan seperti biasa.

"Mereka melakukan banyak kegiatan perekonomian berjalan sebagaimana mestinya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan atau aktivitas dan situasi kondisi di wilayah Kota Bitung ini aman dan terkendali," kata Setyo didampingi Kabid Humas Kombes Pol Iis Kristian, Dirreskrimum Kombes Pol Gani F Siahaan dan Forkopimda Kota Bitung.

Ketujuh pelaku yang ditangkap berasal dari dua kelompok. Menurut Dirreskrimum Polda Sulut Kombes Pol Gani Siahaan, tujuh orang tersangka yang ditahan, lima orang di antaranya berinisial FS, GL, BL, AQ, dan LA. Mereka terlibat dalam kejadian di Jalan Sudirman dengan korban dari ormas adat.

"Dari kelima tersangka ini ada satu orang yang merupakan anak di bawah umur," papar Gani.

Berikut sederet fakta terkait bentrok antar dua kelompok terjadi ketika satu ormas adat di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Satu Warga Tewas saat Bentrok Dua Kelompok di Kota Bitung, Polisi Tangkap Tujuh Pelaku

Bentrokan 2 kelompok di Kota Bitung, Sulut, yang terjadi pada Sabtu 25 November 2023 pukul 16.30 Wita. 1 korban dilaporkan tewas, 2 luka-luka. Polisi menangkap 7 pelaku.

Hal itu disampaikan Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto saat menggelar konferensi pers, yang dihadiri sejumlah wartawan baik, cetak, elektronik dan media online, di Polres Bitung, Minggu malam 26 November 2023.

"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulawesi Utara serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali," ujar Setyo.

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan banyak kegiatan dari mulai pagi sampai dengan malam, dan banyak melakukan pertemuan dengan para tokoh, masyarakat, dan komunitas. Terlihat bahwa aktivitas masyarakat di beberapa tempat berjalan seperti biasa.

"Mereka melakukan banyak kegiatan perekonomian berjalan sebagaimana mestinya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan atau aktivitas dan situasi kondisi di wilayah Kota Bitung ini aman dan terkendali," katanya, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Iis Kristian, Dirreskrimum Kombes Pol Gani F Siahaan dan Forkopimda Kota Bitung.

Dalam peristiwa bentrok antara ormas adat dan ormas keagamaan, yang menyebabkan 3 korban yaitu 2 luka-luka dan 1 meninggal dunia ini, polisi sudah menangkap sebanyak 7 terduga pelaku.

"Polisi sudah menangkap sebanyak 7 terduga pelaku, yaitu pria inisial RP dan HP yang diduga melakukan penganayaan di TKP Kelurahan Sari Kelapa, dan 5 terduga pelaku di TKP Jalan Sudirman, yaitu pria inisial GK, FL, BI, MP dan RA," ucap Setyo.

 

3 dari 6 halaman

2. Lakukan Mediasi dan Kesepakatan Damai

Selain menangkap para terduga pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 5 sajam jenis parang, pedang samurai, badik dan anak panah, serta 2 buah kayu totara.

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama ikut berpartisipasi menjaga keamanan. Dukung pelaksanaan tugas baik dari TNI, Polri maupun Pemerintah Kota Bitung, untuk menjaga situasi ini, tidak hanya masyarakat termasuk juga para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Kemarin malam sudah dilakukan pertemuan dan sudah ada komitmen ada kesepakatan untuk tidak memperpanjang masalah ini dan kemudian mempercayakan proses penyelesaiannya dilakukan secara prosedur hukum," pesannya.

Terkait isu-isu yang bertebaran, Kapolda minta agar tidak mudah terprovokasi. Jangan mudah percaya dengan isu atau informasi yang sumbernya tidak bisa dipercaya, bahkan mungkin sumber-sumber yang berasal dari akun-akun yang anonim, akun-akun yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh, tidak terprovokasi dengan akun-akun atau isu-isu yang berkembang itu kalau ada informasi sekecil apapun yang kira-kira itu berhubungan dengan situasi dan kondisi yang berkembang di wilayah Kota Bitung," imbau Irjen Pol Setyo.

 

4 dari 6 halaman

3. Masyarakat Diminta Tak Terprovokasi Peristiwa Bentrok di Bitung, Imbau Pelaku Lain Serahkan Diri

Situasi dan kondisi Kota Bitung aman terkendali usai terjadi bentrokan antardua kelompok pada akhir pekan kemarin. Hal itu disampaikan Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto, Minggu malam 26 November 2023. Aktivitas masyarakat juga sudah kembali normal seperti biasa.

Mereka melakukan banyak kegiatan, perekonomian berjalan sebagaimana semestinya, hal itu menunjukkan kegiatan warga dan situasi Kota Bitung aman terkendali.

"Namun kami masih akan melaksanakan kegiatan penugasan pengamanan, dan utamanya kegiatan patroli," kata Setyo.

Setyo mengatakan, akibat bentrokan tersebut satu orang dilaporkan meninggal dunia dan dua luka-luka. Terdapat tujuh terduga pelaku yang sudah ditangkap, pertama lima orang pelaku yang terkait dengan korban meninggal dan dua pelaku terkait korban yang mengalami luka-luka.

Dari tujuh pelaku itu, satu pelaku usianya masih di bawah umur.

Ia mengimbau mereka yang melakukan tindak pidana berupa penganiayaan atau kekerasan secara bersama-sama terhadap para korban, sebaiknya menyerahkan diri.

"Sebaiknya menyerahkan diri, secepatnya datang ke polres untuk menyampaikan dengan baik, dan akan ditangani secara baik, saya jamin haknya untuk kemudian diperlakukan secara baik oleh penyidik. Kalau tidak akan dilakukan upaya penangkapan, atau kalau misalnya melarikan diri pasti akan dilakukan upaya dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang," ucap Setyo.

Ia juga menyatakan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Bitung yang telah bersama-sama berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan tugas, baik TNI, Polri, maupun Pemkot Bitung untuk menjaga situasi tetap kondusif.

"Tidak hanya masyarakat, termasuk juga para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, dibuktikan pada kemarin malam sudah dilakukan pertemuan dan sudah ada komitmen, kesepakatan untuk tidak memperpanjang masalah ini, dan kemudian mempercayakan proses penyelesaiannya dilakukan secara prosedur hukum," terang Setyo.

 

5 dari 6 halaman

4. Tujuh Tersangka dari Dua Ormas yang Terlibat Bentrok di Bitung Ditahan

Polda Sulawesi Utara (Sulut) menahan tujuh orang tersangka dalam kasus bentrok di Bitung, Sabtu 25 November 2023. Ketujuh orang tersebut berasal dari dua ormas yang terlibat dalam bentrok.

Dirreskrimum Polda Sulut Kombes. Pol. Gani Siahaan mengatakan, tujuh orang tersangka yang ditahan, lima orang di antaranya berinisial FS, GL, BL, AQ, dan LA. Mereka terlibat dalam kejadian di Jalan Sudirman dengan korban dari ormas adat.

Selain menangkap para terduga pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 5 sajam jenis parang, pedang samurai, badik dan anak panah, serta 2 buah kayu totara.

"Dari kelima tersangka ini ada satu orang yang merupakan anak di bawah umur," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin 27 November 2023.

Lebih lanjut Gani menjelaskan, dua orang tersangka lainnya diamankan di daerah Kelurahan Sari Kelapa dengan korban AM dari pihak ormas keagamaan.

Sementara itu, terkait kejadian TKP di Sari Kelapa, Gani menjelaskan pihaknya masih melakukan pengembangan, di mana ditemukan fakta ada tersangka yang lari ke Kota Manado, Tomohon dan Minahasa.

"Kita masih melakukan pengembangan tersangka. Jadi tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru yang ditetapkan," ucap Gani.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 170 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

 

6 dari 6 halaman

5. Penyebab Bentrok Dua Ormas

Kapolres Bitung AKBP Tommy Souissa memastikan kondisi Kota Bitung saat ini telah kondusif, pascabentrokan massa dengan salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Kota Bitung, Sulut, Sabtu 25 November 2023.

"Ya untuk saat ini kondisi di Kota Bitung sendiri sudah aman kondusif terkendali," kata Tommy saat dihubungi, Senin 27 November 2023.

Terlebih, lanjut Tommy, telah ada kesepakatan Tokoh Agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Bitung, Sulawesi Utara, membuat kesepakatan damai agar tidak berkonflik lagi.

"Artinya inisiatif itu dibentuk (kesepakatan damai) gunanya itu agar masyarakat bisa melihat, mengetahui Bitung tetap aman. Karena bisa kita buktikan pukul 21.00 Wita itu sudah aman. Cuman kan yang beredar itu video-video masih rusuh-rusuh," terang dia.

Oleh sebab itu, Tommy pun enggan menjelaskan terkait penyebab bentrokan dua ormas yang memakan satu warga meninggal dunia, dua luka-luka dengan tujuh pelaku terkait bentrokan yang telah ditangkap.

"Iya saya bilang tadi untuk penyebabnya kita sudah tidak melihat lagi kebelakang. Karena kita fokus bagaimana pengamanan, dan untuk menangkap berita-berita provokasi," kata dia.

"Karena kita fokus terhadap imbauan, supaya masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Kita bisa menjaga untuk kedamaian di Kota Bitung," sambung Tommy.

Sikap itu dinyatakan Tommy agar informasi yang beredar seputar bentrokan tersebut tidak memancing isu-isu provokatif di masyarakat. Terlebih, telah memasuki masa kampanye yang ditetapkan KPU, Selasa 28 November 2023.

"Nah untuk kronologinya itu bagaimana bisa kita mengurangi isu-isu yang berbau provokatif. Karena besok sudah masuk masa kampanye kita hadapi gitu. Jadi kita berfokus kepada pasca pemulihan kondisi untuk di Kota Bitung," jelas Tommy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.