Sukses

Ini Sebab Beberapa Mal Sepi dari Pengunjung Usai Pandemi Covid-19

Beberapa mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta tampak sepi pasca pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta tampak sepi usai pandemi Covid-19. Padahal, biasanya mal sering menjadi salah satu pilihan lokasi masyarakat perkotaan untuk mencari hiburan ataupun berbelanja keperluan sehari-hari. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menyebut fenomena mal sepi pengunjung merupakan salah satu tantangan untuk para pengusaha mal. Sebab, dia menilai Generasi Z yang lahir pada tahun 1997 sampai 2012 memilih ke mal untuk bersosial media hingga bersilaturahmi daripada berbelanja.

"Semua pengusaha mal mendaur ulang bisnis modalnya, dari yang shopping mal menjadi experience mal. Kita ketahui sekarang dengan percepatan teknologi, percepatan digitalisasi pada generasi Z," kata Roy kepada Liputan6.com.

Karena hal itu, dia menilai mal dapat menghadirkan suasana yang dapat pengunjungnya dapat berkomunikasi, bersilaturahmi dengan disediakan berbagai makanan hingga minuman. Selanjutnya kata Roy, nantinya pengunjung akan datang ke mal untuk mencari kebutuhan atau membeli kebutuhan yang akan dikonsumsi.

"Karena memang dunia sudah berubah, customer behavior, perilaku konsumen, sudah berubah generasi sekarang sudah berubah. Sudah masuk di Generasi Z di mana kita ketahui perubahan-perubahan itulah yang membuat perbedaan dari keramaian mal pada saat lalu dengan hal-hal yang harus dilakukan agar mal tetap dapat dikunjungi," papar dia.

Tak Ada Perubahan

Roy menilai jika mal tampak sepi disebabkan karena pemiliknya tidak melakukan perubahan. Biasanya mal yang masih ramai pengunjung disebabkan beberapa faktor. Salah satunya yaitu banyaknya brand makanan dan minuman di mal tersebut.

Bahkan saat ini banyak mal yang menyediakan tempat makanan dan minuman di bagian depan mal. Sedangkan sebelumnya banyak mal yang menyediakan di lantai dasar atau di bagian atas.

Sementara, lanjut dia, mal yang belum melakukan perubahan atau masih mengutamakan menjual produk saja tanpa adanya pengalaman, tanpa adanya makanan dan minuman, lebih banyak yang sepi. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan perilaku konsumen. 

"Karena memang secara global dunia juga berubah. Ekspektasi dari konsumen sekarang tidak hanya untuk berbelanja, tapi mereka mau leisure, mereka mau experience, mereka mau berkomunitas, ketimbang mereka datang hanya untuk berbelanja," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Salah Satu Mal di Jakarta Beralih Fungsi

Beberapa waktu belakangan ini pusat-pusat perbelanjaan memang tengah sepi pembeli. Tidak heran bila melihat berbagai counter penjualan terlihat sepi, begitu pula dengan kondisi mallnya tersebut.

Seperti video viral yang diunggah oleh akun Twitter @mediocrickey yang memperlihatkan suasana di Mall WTW Mangga Dua, di Jakarta Utara. Mall yang sepi ini kini menjadi arena bermain badminton yang viral di media sosial Twitter.

Terlihat saat para bapak-bapak dalam video bermain badminton di lantai dasar mall, banyak sekali toko yang tutup rapat. Dikabarkan bahwa hanya ada beberapa toko saja yang buka.

Melihat video mall yang diubah menjadi tempat bermain badminton ini pun akhirnya mencuri perhatian banyak netizen yang memberikan berbagai tanggapannya.

Mengutip dari video yang diunggah oleh akun Twitter @mediocrickey, memperlihatkan betapa sepinya mall WTC Mangga Dua tersebut hingga menjadi arena badminton. Banyak netizen pun memberikan berbagai tanggapan atas fenomena tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.