Sukses

Muhammadiyah Ajak Umat Muslim Salat Gaib untuk Korban Perang Israel-Palestina

PP Muhammadiyah mengeluarkan tujuh pernyataan sikap terkait perang antara kelompok militan Palestina, Hamas melawan Israel. Salah satunya mengajak umat muslim di Indonesia melaksanakan salat gaib untuk para muslimin korban perang.

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan sikapnya menanggapi perang yang terjadi antara militan Palestina, Hamas dan Israel. Di antaranya PP Muhammadiyah mengajak umat Islam Indonesia menggelar salat gaib untuk korban tewas akibat perang.

"Menyerukan kepada umat Islam untuk memanjatkan doa dan salat gaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang serta memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023).

Setidaknya, ada tujuh poin sikap PP Muhammadiyah dalam merespons perang antara Hamas dan Israel ini. PP Muhammadiyah juga mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik.

"Dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai," kata Abdul.

Selain itu, PP Muhammadiyah juga mendorong agar pemerintah Indonesia turut andil menyelesaikan perang yang menyebabkan banyak korban jiwa baik di pihak Israel maupun Palestina.

"Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya," kata Abdul.

Berikut tujuh pernyataan sikap PP Muhammadiyah soal Perang Hamas-Israel:

1. Sangat prihatin dengan perang Israel-Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka-luka.

2. Mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Muhammadiyah Dukung Perjuangan Palestina

3. Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini. Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel-Palestina.

4. Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.

5. Mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri.

6. Menyerukan kepada umat Islam untuk memanjatkan doa dan shalat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang serta memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera.

7. Muhammadiyah senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan perempuan.

3 dari 4 halaman

RS Indonesia di Palestina Penuh Korban Perang

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin (9/10/2023), jumlah warga Palestina yang tewas dalam perang Israel-Hamas di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 436 orang, termasuk 91 anak-anak, sementara sekitar 2.300 orang terluka.

Saking banyaknya jumlah korban yang terus meningkat, kamar jenazah RS Indonesia di Gaza sudah tak lagi mampu menampung mayat. Alhasil, mayat-mayat pun diletakkan di luar kamar jenazah, bahkan di area luar rumah sakit.

Kondisi terkini di atas disampaikan oleh Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Henry Hidayatullah saat Konferensi Pers MER-C: Gaza Membara, MER-C Siapkan Tim dan Bantuan Kemanusiaan.

"Saya kasih gambaran, kita lihat kondisi ekskalasi dari perang ini, banyak sekali korban dan mayat. Mayat-mayat itu sampai meluap-luap keluar dari kamar jenazah. Kamar jenazah tidak bisa lagi menampung mayat," ungkap Henry pada Selasa, 10 Oktober 2023.

"Sehingga diletakkanlah (mayat) di luar kamar jenazah. Korban luka juga sangat tinggi, mau tidak mau, perlu tambahan resource (sumber daya), sumber daya manusia (SDM), alat kesehatan, dan obat-obatan."

4 dari 4 halaman

Pipa Oksigen RS Indonesia di Palestina Rusak Akibat Bom Israel

Henry menjelaskan, kebutuhan RS Indonesia di Gaza dapat semakin menurun lantaran ekskalasi perang Israel dan Hamas yang memanas.

"Bisa berkurang ya karena kita tidak tahu, bagaimana jumlah korban di Gaza ke depannya. Resource juga belum tahu. Tapi kebutuhan rumah sakit dapat menurun dengan adanya kondisi ekskalasi yang banyak korban," terang Henry.   

Henry Hidayatullah menambahkan, pipa distributor oksigen Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengalami kerusakan akibat serangan bom yang ditembakkan oleh jet-jet tempur Israel. Fasilitas tersebut kini dalam proses perbaikan.

"Kondisi rumah sakit terkena di selang pipa distributor daripada oksigen konsentrat. Jadi ada pusat oksigen konsentrat, yang kemudian ada pipa distribusinya itu terkena serangan bom," tambahnya.

"Namun demikian dalam kondisi perbaikan ya dan sejauh ini masih bisa beroperasi dengan baik." 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini