Sukses

Eks Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo Sambangi Markas Golkar, Ada Apa?

Di Markas Golkar, Gloria berbicara soal isu ketahanan pangan penting di tengah persiapan Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo menyambangi Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat pada Sabtu (16/9/2023). Dia hadir untuk menjadi pembicara dalam acara GI Presidential Lecture Series bertajuk Leadership and Resilience in The ASEAN Region.

Presiden Filipina periode 2001-2010 ini menyampaikan isu ketahanan pangan penting di tengah persiapan Pemilu 2024. Para calon pemimpin beserta jajarannya nanti dituntut untuk peka terhadap ancaman ketahanan pangan nasional.

“Filipina sendiri pernah merasakan dampak El Nino pada tahun 2007-2008. Saat itu, harga beras naik tiga kali lipat dalam beberapa bulan,” kata Gloria Macapagal Arroyo dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (16/9/2023).

Gloria mengatakan, dampak El Nino juga berjalan beriringan dengan adanya pembatasan ekspor beras oleh Vietnam dan India. Padahal, kedua negara tersebut saat itu menjadi negara-negara yang diandalkan dalam upaya mencukupi stok cadangan beras.

“Saat itu, Filipina melakukan beberapa upaya untuk mempertahankan stok pangan di negaranya. Salah satunya, memanfaatkan sains dan teknologi. Filipina berupaya melakukan peningkatan rantai pasokan, termasuk produksi beras dan manajemen risiko,” ujar Gloria Macapagal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahas Isu Ketahanan Pangan

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menambahkan, materi yang disampaikan Gloria Macapagal Arroyo sejalan dengan pembahasan program yang kemarin dibahas di Partai Golkar terutama untuk ketahanan pangan, menangani krisis beras.

"Dan juga ke depan isu pangan dan claimed change sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan. Jadi itu sudah sangat pas," ujar dia.

Airlangga mengatakan, isu ketahanan pangan memang menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Dia mengungkapkan, presiden berkali-kali ke pasar mengecek harga beras.

"Dan pemerintah hari ini memberikan bansos beras untuk 3 bulan kedepan kepada penerima bantuan beras KKH itu untuk 22 juta penduduk dngan beras sebesar 10 kilo per orang tentu itu menjadi bagian dari pada operasi pasar," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.