Sukses

KTT ASEAN-India, Jokowi Minta Kejahatan Maritim Segera Diatasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai kerja sama ASEAN-India telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai kerja sama ASEAN-India telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Namun, kata dia, kolaborasi ini masih perlu dioptimalkan karena besarnya potensi di Samudra Hindia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-20 ASEAN-India di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023). KTT ini dihadiri pemimpin negara ASEAN dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.

"Kolaborasi (ASEAN-India) ini masih perlu terus kita optimalkan apalagi melihat potensi besar Samudra Hindia yang menghubungkan 33 negara dengan 2,9 miliar jiwa dan seperlima GDP dunia di 2025," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

Dia menyampaikan potensi kerja sama tersebut bisa didorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim, dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan.

Kendati begitu, Jokowi menekankan kejahatan di perairan atau maritim harus terlebih dahulu ditanggulangi. Mulai dari, perampokan, penyeludupan manusia, narkotika, hingga illegal fishing.

"Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perampakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported fishing," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wilayah Maritim ASEAN-India Tetap Stabil dan Damai

Jokowi ingin wilayah maritim ASEAN-India tetap stabil dan damai. Menurut dia, hal ini menjadi kunci mewujudkan kawasan sebagai epicentrum of growth.

"Kita harus mampu menjadikan lautan a sea of cooperation bukan a sea of confrontation yang harus terus dijaga stabilitasnya, yang harus terus dijaga kedamaiannya dengan menghormati hukum internasional mendorong habit of cooperation dan membangun arsitektur kawasan yang inklusif," tutur Jokowi.

"Ini yang adalah kunci untuk mewujudkan kawasan yang mampu menjafi epicentrum of growth," sambung dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini