Sukses

Tim Pemenangan Ganjar: Kompetisi Mural Jadi Sarana Anak Muda Perkecil Konflik Pemilu

Wakil Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP (TKRPP) Restu Hapsari meyakini, seni mural yang dituangkan oleh anak-anak muda ini bisa menjadi wadah untuk menuangkan kreativitas sebebas-bebasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP (TKRPP) Restu Hapsari mengungkapkan, kompetisi mural yang bekerja sama dengan Komunitas Panggung Lukis Moral (Plural) menjadi ajang anak muda untuk mengekspresikan harapan serta pesan untuk kemajuan Indonesia.

Dia meyakini, seni mural yang dituangkan oleh anak-anak muda ini bisa menjadi wadah untuk menuangkan kreativitas sebebas-bebasnya.

"Kami berharap jadi sarana ekspresi produktif oleh anak-anak muda untuk mengeksplor ada harapan, ada pesan mungkin juga ke depannya untuk Indonesia Maju dimimpikan oleh anak-anak muda," tutur Wakil Sekretaris TKRPP PDIP Restu Hapsari di Rumah Aspirasi Pemenangan Ganjar Pranowo, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Saat disinggung kegiatan ini untuk menggaet suara kelompok generasi Z, Restu menyebut bahwa seni mural ini turut melibatkan seluruh kalangan anak muda. Terlebih, seni tidak terbatas oleh usia.

"Karena seni itu semua kalangan bisa masuk, semua suka dari mural seperti ini karena kita sering lihat d kalang muda banyak sekali dan (mural) masuk juga ke kafe," jelas dia

Restu mengatakan, bahwa sebagai pemuda tak boleh acuh dan abai terhadap dunia politik. Karena, banyak cara yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk menciptakan suasana politik yang demokratis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wadah Anak Muda

Dia juga menilai, bahwa seni mural ini bisa jadikan salah satu wadah anak-anak muda untuk mengapresiakan diri dalam melihat dinamika politik menjelang Pilpres 2024. Terutama, dalam upaya untuk memperkecil ruang konflik dan polarosasi.

"Demokrasi ini dan melalui pemilu lah anak muda bisa langsung terlibat, proses kita juga masih panjang 5-6 bulan ke depan. Ini jadi sarana kita anak muda untuk tidak ikut-ikutaan dalam arus pragmatisme politik yang sekarang masih cukup luar biasa," kata Restu.

"Dan ini yang menjadi tanggug jawab kita meskipun bukan kita sendiri tetapi terlibat untuk memperkecil ruang-ruang konflik menjadi polarisasi diantara kita," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini