Sukses

Bertemu Pebisnis China, Jokowi: 34.000 Hektare Lahan di IKN Bisa Dimasuki Investor

Dia menuturkan bahwa pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN sudah dimulai pada 2022. Jokowi menargetkan pusat pemerintahan dapat pindah ke IKN pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa saat ini ada 34.000 hektare lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur yang siap dimasuki investor. Dia menyebut 34.000 hektare lahan tersebut bisa dibangun rumah sakit (RS), universitas, hingga infrastruktur lainnya.

"Ini ada 34.000 hektare lagi yang sudah siap lahannya dan sudah bisa dimasuki investor untuk properti kesehatan, RS misalnya, pendidikan university, untuk infrastruktur," kata Jokowi saat bertemu dengan pebisnis China di Chengdu, China, Jumat (28/7/2023).

Dia menuturkan bahwa pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN sudah dimulai pada 2022. Jokowi menargetkan pusat pemerintahan dapat pindah ke IKN pada 2024.

"Saat ini kita harapkan terus berjalan, tahun depan kita harapkan selesai dan bisa kita pindah ke IKN," ujarnya.

Jokowi berharap pihak swasta dapat mulai masuk berinvestasi di IKN pada tahun 2023. Baik di sektor kesehatan, penelitian, hingga pendidikan.

"Kita harapkan setelah itu tahun ini swasta bisa mulai masuk baik untuk kesehatan baik untuk pendidikan, kemudian research kemudian data center bisa mulai di laksanakan tahun ini," jelas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Sebut Indonesia Terbuka untuk Investor China

Disisi lain, dia mempersilahkan para investor apabila ada kesulitan dalam berinvestasi di Indonesia. Jokowi menekankan bahwa Indonesia terbuka terhadap investor China.

"Saya tahu disini sudah banyak yang masuk mungkin bisa menyampaikan ke rekan lain, apakah ada kesulitan apakah ada problem saya kira bisa disampaikan. Kami terbuka untuk investor yang dari Tiongkok," ungkap Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.