Sukses

Viral Ada Permukiman di Kolong Tol Angke, Mayoritas Warga Asli Jakarta

Pihak Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat, langsung melakukan pendataan pada ratusan warga di permukiman ilegal kolong Tol Angke. Ternyata, penghuni kolong tol itu didominasi warga ber-KTP DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Pihak Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat, langsung melakukan pendataan pada ratusan warga di permukiman ilegal kolong Tol Angke. Ternyata, penghuni kolong tol itu didominasi warga ber-KTP DKI Jakarta.

"Sejauh ini kita baru melakukan pendataan saja terhadap warga. Data terakhir ada 83 KK yang tinggal di sana," ujar Lurah Jelambar, Danur Sasono saat dihubungi, Kamis (22/6/2023).

"Ada 52 KK di antaranya warga DKI Jakarta (ber-KTP Jakarta)," sambungnya.

Dari 52 KK warga Jakarta yang telah disebutkan di antaranya, dari wilayah Jelambar Baru, Angke, Jembatan Besi, Kalideres, dan Tambora. Dari 88 KK yang tersebar itu bertempat tidak jauh dari permukiman ilegal yang ada di kolong Tol Angke.

Selain itu, sebanyak 31 KK adalah warga pendatang yang berasal dari berbagai daerah. Mereka berasal dari Ciamis, Tegal, Tangerang banten, Sukabumi.

Danur menyatakan, pihaknya saat ini mengaku belum menentukan langkah selanjutnya meskipun telah melakukan pendataan terhadap warga yang tinggal di lahan milik Jasa Marga itu. Akan relokasi menuju hunian yang lebih layak seperti rumah susun (rusun) atau ada langkah lainnya.

Selain hunian warga, juga terdapat sebuah sekolah TK dan SD di tengah-tengah hunian warga kolong tol. Sekolah itu satu-satunya tempat mengenyam pendidikan bagi warga kolong tol.

Danur juga mengaku belum mengetahui nasib sekolah tersebut yang terancam dibongkar.

"Itu (soal sekolah) juga kita belum tahu. Kita ditugaskan untuk melakukan pendataan saja kepada warga yang tinggal di sana," kata Danur.

Masih KTP Lama

Sebelumnya, pihak kelurahan telah melakukan pendataan dan ditemukan ada 34 KK tinggal di kolong tersebut.

"Kemarin yang terdata di kolong tol itu kan ada 31. Tadi ada tambahan 3 atau 4 KK lagi karena yang kemarin kan masih ada yang belum terdata tuh jadi masih pendataan saja sih kalau dari kelurahan," kata Lurah Jelambar Baru Danur Sasono ketika dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (20/6).

Namun Danur mengatakan, KTP yang dimiliki warga sudah usang dan belum berbentuk elektronik atau e-KTP. Pihak Dukcapil masih mengecek apakah Nomor Induk Kependudukan (NIK) puluhan kepala keluarga tersebut masih terdata atau tidak.

"Kalau yang di situ, di kolong masih ada (KTP) semua ya, tapi kan KTP lama yang belum e-KTP. Masih KTP lama banget itu. Kita juga enggak tahu NIK-nya terdata apa enggak, kan mungkin nanti teman-teman Dukcapil yang mengecek itu," ucap Danur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Viral Warga Tinggal di Kolong Tol Angke

Sebelumnya, permukiman warga di kolong Tol Angke, Jakarta Barat viral di media sosial. Kondisi kampung di bawah Tol Angke itu viral setelah diunggah akun YouTube Bang Brew TV.

Pada unggahan videonya itu, dijelaskan kolong Tol Angke disulap warga menjadi permukiman dengan fasilitas yang memadai. Bahkan, ada aliran listrik yang mengaliri tiap rumah di bawah kolong Tol Angke tersebut.

Dari video tersebut, nampak tidak hanya ada rumah penduduk di bawah kolong tol. Tapi juga ada sekolah bernama Sekolah Pondok Domba Kolong dan satu musala yang terlihat tengah dalam kondisi pembangunan.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.