Sukses

Ungkap Spesifikasi Pistol Mustopa NR, Polisi: Kalau Dimodif Kekuatannya Lebih Mematikan

Labfor Polri menyebut pistol air gun yang digunakan Mustopa NR saat menyerang Kantor MUI model glock 17 kaliber 6 mili meter

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Polri mengungkap spesifikasi pistol air gun yang digunakan Mustopa NR (60) saat menyerang Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat. Labfor Polri menyebut pistol itu model glock 17 kaliber 6 mili meter.

"Untuk senjata yang digunakan jenis air gun, pistol model glock 17 kaliber 6 mili menggunakan gotri," ujar tim Puslabfor Polri Kombes Kurniawanjati di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Kurniawanjati menyebut, pistol angin yang digunakan Mustopa bisa sangat mematikan jika dimodifikasi. Menurut Kurniawanjati, pistol itu bisa melebihi kekuatan senjata api kaliber 22 jika spesifikasinya diubah.

"Jika dimodif senjata ini kekuatanya bisa melebihi senjata api kaliber 22," kata Kurniawan.

Kurniawanjati mengungkap pistol angin ini dilarang digunakan secara bebas. Dia memastikan kepada masyarakat yang nekat memiliki dan menyimpan senjata ini tanpa izin dapat dikenakan sanksi pidana.

"Senjata ini memang sampai saat ini secara regulasi tidak diizinkan untuk digunakan, karena sangat berbahaya apabila ini diedarkan secara bebas," kata Kurniawan.

Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah menyebut Mustopa NR (60), pelaku penembakan gedung MUI Pusat sudah tiga kali mendatangi kantornya. Namun menurut Ikhsan tak ada kecurigaan dari para pegawai MUI terhadap Mustopa.

"Tiga kali. Kami tidak pernah mencurigai orang, karena kantor ini melayani kepentingan umat, masyarakat yang mengadu, yang melakukan dakwah dan lain-lain, jadi semua seperti kalian tidak ada yang dicurigai, insyaAllah tidak ada apa-apa selama ini," ujar Ikhsan di gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023)

 

.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bolak Balik Lampung Jakarta

Ikhsan menyebut, Mustopa NR kerap bolak balik dari Kabupaten Pesawaran, Lampung menuju Jakarta untuk menyampaikan surat kepada MUI Pusat.

"Tahun ini kalau suratnya sudah banyak sekali bertaburan dari orang yang sama, dan diantar juga, jadi dia pulang pergi Lampung Jakarta itu ke MUI hanya untuk menyampaikan surat," kata dia. Ikhsan mengatakan, surat yang disampaikan Mustopa ke MUI berisi soal keinginan bertemu dengan Ketua MUI Pusat.

Hanya saja, menurut Ikhsan, di dalam surat tersebut Mustopa tidak mencantumkan alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

"Hanya ingin bertemu dengan Ketua MUI, secara spesifik tidak ada. Nah itu yang membuat kami sulit, kemudian kami setelah baca suratnya tidak ada meninggalkan identitas, di mana alamatnya, nomor handphonenya, sehingga kami sulit untuk mengonfirmasi, 'yuk kita ketemu', biasanya seperti itu meninggalkan nomor handphone dan alamat sehingga kami bisa mengonfirmasi," ucap Ikhsan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.