Sukses

Megawati Bakal Jadi Pembicara Seminar Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Era Baru

Koster mengatakan, dirinya memang mendapat tugas dari Presiden Kelima RI Megawati untuk menyusun konsep pembangunan Bali pada 100 tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri akan menjadi pembicara utama dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru yang dilaksanakan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat 5 Mei 2023. Dia akan membahas mengenai rencana pembangunan Bali hingga 100 tahun ke depan.

“Yang sudah pasti yang akan hadir Presiden Kelima RI Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk memberikan sambutan, arahan, sekaligus membuka seminar Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Bali Era Baru,” tutur Gubernur Bali I Wayan Koster di Badung, Bali, Kamis (4/5/2023) malam.

Menurut Koster, seminar itu juga dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa beserta jajaran. Selain itu, hadir pula Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, hingga Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo.

Tidak ketinggalan perwakilan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akademisi, praktisi, tokoh-tokoh masyarakat, rektor, sejarawan, antropologi, sosiologi, psikologi, ekonom, ahli pertanian, dan berbagai pakar lainnya.

“Total yang hadir kira-kira 240 orang. Untuk memberi masukan mengenai materi atau konsep Haluan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru,” jelas dia.

Koster mengatakan, dirinya memang mendapat tugas dari Presiden Kelima RI Megawati untuk menyusun konsep pembangunan Bali pada 100 tahun ke depan. Meski merupakan tantangan berat, dia pun siap dan telah memetakan tiga arus utama dalam pembangunan Bali, yaitu senantiasa berlandaskan pada alam, manusia, dan kebudayaan.

Sejalan dengan tiga aspek itu, dia juga menekankan pentingnya menarik isu tersebut pada tri semaya, yaitu atita (masa lalu), wartamana (masa kini), dan nagata (masa depan).

“Ditugaskan kepada saya kira-kira Januari, tugas yang diberikan cukup menantang. Saya harus betul-betul memeras pikiran otak, berdiskusi dengan didampingi para pakar, para kerohanian juga, untuk menggali dan mendeskripsikan apa yang diarahkan oleh Ibu Megawati,” ujarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsep Pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan

Koster yang meninjau langsung persiapan penyelenggaraan acara tersebut pun menyatakan keseluruhannya telah siap. Dia nantinya akan melaporkan konsep pembangunan Bali 100 tahun ke depan kepada Megawati dan hadirin, sekaligus bertukar pikiran.

“Dalam 100 tahun ke depan pertama adalah apa yang harus diwariskan yang sejak lama peradaban ada, dulu sudah ada, sekarang ada, dan ke depan sepanjang zaman dia harus ada. Jadi, apa yang diwariskan dari zaman dahulu, sudah ada zaman dahulu, dan itu baik, bisa berjalan saat ini, bahkan ada yang sampai sudah 2 ribu tahun bisa bertahan sampai saat ini dan bisa lebih maju, ke depan, bukan lagi 100 tahun, seribu tahun pun itu harus tetap ada. Jadi selagi bumi ini ada, Bali ini ada, dia harus ada,” Koster menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini