Sukses

Dongkrak Ekspor ke Uni Eropa, KKP Ikut Serta dalam Seafood Global Expo di Spanyol

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus melakukan penguatan ekspor perikanan di pangsa pasar Eropa.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus melakukan penguatan ekspor perikanan di pangsa pasar Eropa. Salah satu langkahnya adalah dengan berpartisipasi dalam Seafood Expo Global (SEG) di Barcelona, Spanyol.

"SEG merupakan pameran seafood terbesar di dunia ini diharapkan dapat menjadi momentum pemulihan dan peningkatan ekspor produk perikanan Indonesia di pasar global, khususnya di pasar Eropa dan Uni Eropa, melalui kesempatan ini Kita ikut sertakan yang terbaik dan promosikan produk Indonesia ke pasar internasional," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (27/4/2023).

Sebagai informasi, Spanyol merupakan hub utama masuknya produk perikanan dunia ke pasar Uni Eropa dan kawasan Mediterania. Pasalnya dalam 5 tahun terakhir, Spanyol rata-rata menyumbang 18,6 persen dari kebutuhan impor produk perikanan di Uni Eropa atau senilai USD6,14 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen PDSPKP, Machmud mengungkapkan bahwa Uni Eropa (UE) yang beranggotakan 27 negara merupakan pasar tunggal terbesar di sektor kelautan dan perikanan. Karenanya, KKP terus berupaya memaksimalkan potensi ekspornya ke Uni Eropa.

"Kita bawa produk berkualitas untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu dan bisa menghasilkan produk terbaik," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pangsa Pasar Indonesia di Uni Eropa

Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana memaparkan bahwa dalam 5 tahun terakhir, rata-rata pangsa pasar Indonesia di Uni Eropa sebesar 1,1 persen atau senilai USD367 juta dari total rata-rata impor UE yang mencapai USD36,68 miliar. Angka ini masih jauh dibawah rata-rata pangsa pasar Tiongkok di EU sebesar 6,2 persen, Vietnam 3,5 persen, dan India 2,9 persen.

"Partisipasi Indonesia di SEG merupakan salah satu upaya sinergi antara para pelaku atau eksportir dengan pemerintah untuk meningkatkan market share dan daya saing produk perikanan Indonesia," ujarnya.

Erwin juga memastikan KKP akan memfasilitasi Paviliun Indonesia SEG 2023 yang diikuti oleh 11 eksportir Indonesia. Selain memberikan dukungan fasilitasi pameran, kehadiran delegasi KKP pada pameran yang berlangsung 25 sampai 27 April 2023 ini juga dalam rangka meningkatkan akses pasar di Uni Eropa melalui penguatan kerja sama dengan mitra seperti Swiss Import Promotion Program (SIPPO-Swiss), Global Sustainable Seafood Initiative (GSSI-UNIDO), serta kolaborasi dengan perwakilan RI di Barcelona dan Madrid baik KBRI, Atase Perdagangan, dan ITPC Barcelona.

"Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak mutlak dilakukan untuk mendongkrak ekspor," tuturnya.

Melalui kerja sama SIPPO-Swiss, KKP akan menyelenggarakan Foreign Buyer Mission (FBM) untuk menjembatani pertemuan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Eropa.

"Pada pameran SEG tersebut, delegasi KKP melakukan pertemuan dengan beberapa importir Eropa untuk dapat berpartisipasi pada FBM yang akan dilaksanakan pada September 2023," ucap Erwin.

"Tak hanya itu, KKP juga melakukan gerak cepat dalam menjawab tantangan global terkait produk perikanan yang berkelanjutan (sustainable seafood product)," tambahnya.

Erwin berharap bahwa kerja sama ini dapat menghasilkan potensi transaksi minimal USD50 juta.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini