Sukses

Dukung Tiktoker Bima Yudho, Sekjen PAN: Kritik Harusnya Dijawab Kinerja, Bukan Intimidasi

Sekjen PAN Eddy Soeparno mendukung hak berekspresi Bima, Tiktokers yang viral karena mengkritik infrastruktur di Lampung. Menurut Eddy kritik harusnya dijawab dengan kinerja, bukan dengan intimidasi apalagi persekusi.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PAN Eddy Soeparno mendukung hak berekspresi Bima, Tiktoker yang viral karena mengkritik infrastruktur di Lampung. Menurut Eddy kritik harusnya dijawab dengan kinerja, bukan dengan intimidasi apalagi persekusi.

"Demokrasi memberi ruang konstitusional bagi warga negara untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah. Jadikan itu ruang dialog dan masukan, bukan justru memberikan tekanan pada pengkritik maupun keluarganya," kata Eddy pada wartawan, Minggu (16/4/2023).

Di era reformasi ini, lanjut Eddy, media sosial adalah salah satu cara bagi pemerintah untuk menyerap aspirasi sekaligus berkomunikasi dengan warganya.

"Jalan yang memang belum dilakukan perbaikan, maka segera diperbaiki. Sementara jika sudah dijelaskan ke publik bahwa perbaikan sudah dilakukan. Jadi tidak perlu ada tekanan atau intimidasi apapun," tegasnya.

Bagi Eddy, kritik Bima tidak perlu dianggap sebagai penghinaan apalagi pencemaran nama baik. Justru seharusnya bisa menjadi evaluasi.

"Gen Z punya cara yang memang unik dalam menyampaikan ekspresinya. Jadikan sebagai evaluasi dan tidak perlu alergi. Justru ini momentum yang baik bagi pemprov untuk berbenah," lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harap Laporan Tidak Dilanjutkan

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini juga meyakini Kapolri Jenderal Listyo Sigit akan memberikan atensi agar pengaduan dan penyelidikan terhadap Bima di Kepolisian tidak perlu ditindaklanjuti.

"Saya meyakini beliau Pak Kapolri akan mengambil kebijakan khusus mengenai kasus yang sudah viral ini. Tentu kita semua berharap pengaduan dan penyelidikannya di kepolisian tidak dilanjutkan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.