Sukses

Tidak Dihadirkan di Rekonstruksi karena di Bawah Umur, AG Pacar Mario Dandy Digantikan Peran Pengganti

AG pacar Mario Dandy tidak dihadirkan pada rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan Davod Ozora di Komplek Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - AG pacar Mario Dandy tidak dihadirkan pada rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan Davod Ozora di Komplek Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan anak AG tidak akan dihadirkan karena statusnya yang masih di bawah umur. 

"Alasan AG tidak kami hadirkan secara langsung tak lain karena statusnya yang merupakan anak yang berkonflik dengan hukum, " ucapnya, Jumat (10/3/2023), dikutip dari Antara. 

Trunoyudo menambahkan AG rencananya bakal diperankan pemeran pengganti. Sedangkan tersangka Mario Dandy Satriyo (MDS) dan Shane dipastikan akan hadir dalam rekonstruksi.

Sebelumnya Polda Metro Jaya akan menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan oleh tersangka MDS (20) dan S (19) terhadap anak D (17) pada Jumat.

 "Iya benar besok (rekonstruksi). Hadir (semua tersangka),” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (9/3). Trunoyudo menambahkan untuk sementara, jumlah adegan yang akan direkonstruksi soal kasus penganiayaan tersebut berjumlah 23 adegan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Ketat

Sekuriti jaga ketat Perumahan Green Permata Residences, Jalan Swadarma Raya, Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023).

Pengunjung yang masuk difilter, selain penghuni dan orang tak berkepentingan dilarang masuk.

Pantauan di lapangan, sejumlah sekuriti bersiaga di gate yang menjadi akses utama menuju ke dalam kawasan perumahan.

Sekuriti langsung menghampiri mereka yang terlihat mau masuk ke dalam. Selain penghuni, akan ditanya keperluan. Jika tidak berkepentingan maka dilarang masuk.

Seorang sekuriti inisial A mengatakan, ia dan sekuriti lain pasti akan mengecek orang yang akan masuk ke kawasan perumahan.

Pengetatan ini, kata dia sudah menjadi SOP yang dipedomani oleh sekuriti yang sedang bertugas. A menyebut, satu sif, setidaknya ada enam sampai tujuh petugas keamanan.

"Iya begitu, kalau ada yang masuk mau ojek online atau siapa aja. Pasti kami datangi, kami tanya mau kemana? Ketemu siapa? Ada keperluan apa? Ini kan antisipasi yang kami lakukan agar warga tak terganggu," kata A saat ditemui, Jumat (10/3/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.