Sukses

Rusuh di Wamena Imbas Hoaks, Kapolda Papua: Jadikan Pelajaran untuk Semua

Kapolda Papua Mathius D Fakhir menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya 12 orang akibat kerusuhan Wamena.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengingatkan bahwa insiden kerusuhan yang terjadi di Sinakma Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, haruslah menjadi pelajaran bagi semua pihak. Khususnya di daerah Pegunungan dan juga wilayah Papua lainnya.

"Kami juga berharap ini menjadi pelajaran bagi kita semua khususnya di daerah pegunungan dan juga di daerah Papua lainnya dan Kita tidak perlu berulang kali mempercayai berbagai isu-isu yang tidak berdasar atau segala macam berita hoaks," tutur Mathius kepada wartawan, Senin (27/2/2023).

Mathius menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya 12 orang akibat kerusuhan tersebut. Dia menyatakan, dalam setiap perkara dugaan tindak pidana seyogyanya masyarakat dapat menyerahkan kepada aparat keamanan di daerah setempat, bukan langsung mengambil tindakan gegabah di lapangan.

Masyarakat pun dapat bertanya kepada pihak kepolisian dan menerima penjelasan terkait penyelesaian perkara yang tengah disorot.

"Saya berharap penanganan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah dan pihak keamanan dapat segera di tindaklanjuti," jelas dia.

Lebih lanjut, kata Mathius, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh Polres Jayawijaya.

"Saya minta secara rinci fakta dan data di lapangan sehingga ini akan menjadi evaluasi secara menyeluruh bagaimana pelaksanaan tugas pengamanan yang harus di lakukan ke depan dalam menangani massa," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

16 Anggota Polisii Diperiksa

Adapun sejauh ini, anggota Polri yang sudah diperiksa sebanyak 16 orang. Dia memastikan petugas yang dimintai keterangan dapat bertambah dan ditelusuri secara rinci peran dari masing-masing anggota.

Dia pun mengimbau agar tidak ada pihak yang sengaja memanfaatkan masalah tersebut untuk melakukan tindak kejahatan, baik aksi kriminal seperti menghilangkan nyawa manusia, memperkosa, merampok ataupun mengintimidasi masyarakat lain.

"Kemarin telah diamankan oleh Kapolres sebanyak 13 orang, namun telah dilepas kembali tapi akan terus diamati berdasarkan data yang kita punya, sehingga jika terbukti terlibat langsung berperan aktif dalam aksi, atau memprovokasi akan kami tempuh jalur hukum," Mathius menandaskan.

 

 

3 dari 3 halaman

Korban Tewas Imbas Rusuh Isu Penculikan Anak di Wamena Papua Pegunungan Jadi 12 Orang

Polri menyatakan jumlah korban meninggal dunia atas kerusuhan yang dipicu oleh isu penculikan anak di Sinakma, Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terhitung sebanyak 12 orang. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Kamis, 23 Februari 2023.

"Terkait dengan kejadian yang mengakibatkan korban meninggal dunia, total sebanyak 2 orang korban dari masyarakat sudah diterbangkan ke Jayapura menuju Medan. Dan 10 warga asli Sinakma juga telah dimakamkan hari ini di TPU Sinakma," tutur Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Minggu (26/2/2023).

Dia menyebut, pengungsi terpantau sudah kembali ke rumah masing-masing. Beberapa yang tetap tinggal, adalah mereka yang masih memiliki hubungan keluarga dengan warga di asrama, baik itu Polres maupun Kodim.

Adapun situasi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sudah aman terkendali. Sebagian dari masyarakat sudah kembali melakukan aktivitas normal.

"Saat ini Polres Jayawijaya sedang mendalami ke 13 orang yang saai ini sedang dalam pemeriksaan, 4 orang terindikasi terjadinya kerusuhan sementara yang 9 masih dalam pemeriksaan," jelas Ignatius.

TNI-Polri dan pemerintah daerah pun menjamin keamanan untuk menyelesaikan permasalahan bersama dan mengembalikan kembali situasi kondisif di wilayah Kota Wamena.

"Kepada seluruh elemen masyarakat untuk dapat bahu membahu mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu dalam bentuk apapun," Ignatius menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.