Sukses

3 Pernyataan Ridwan Kamil soal Proyek MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja

Ridwan Kamil berharap dengan hadirnya MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja dapat mengubah kebiasaan warga Bekasi yang biasanya menggunakan mobil pribadi beralih ke transportasi massal.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah menandatangani kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membangun MRT Jakarta rute Cikarang-Jakarta-Balaraja.

Dengan hadirnya MRT Fase 3 ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan warga Bekasi yang biasanya menggunakan mobil pribadi beralih ke transportasi massal. Hal ini diungkap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, pada Jumat, 17 Februari 2023.

"Mudah-mudahan dalam hitungan tahun ya, tidak terlalu lama. Maka kita harapkan puluhan ribu warga Kota Bekasi yang naik mobil bisa beralih ke transportasi masal hingga mengurangi stres dan mengurangi beban ekonomi," kata pria yang akrab disapa Emil tersebut.

Mengutip dari Instagram resmi milik PT MRT Jakarta @mrtjakarta, bahwa fase 3 koridor East-West MRT Jakarta direncanakan akan membentang sepanjang sekitar 87 kilometer (KM) dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten yang melewati DKI Jakarta sepanjang 33,7 kilometer.

Berikut wilayah-wilayah yang nantinya bakal dilewati oleh MRT Fase 3:

Pertama, fase 3B Timur (Bekasi, Jawa Barat 20,438 km) yang mana mencakup daerah seperti Cikarang, Cibitung, Wanajaya, Sumber Jaya, Karang Satria, Harapan Baru, Kaliabang, Medan Satria.

Fase selanjutnya adalahfFase 3A (DKI Jakarta 33,767 km), yakni mencakup wilayah Ujung Menteng, Pulo Gebang, Cakung Barat, Penggilingan, Pulogadung, Perintis, Pakulonan Timur, Pakulonan Barat, Sumur Batu, Cempaka Baru, Galur, Senen, Kwitang, Kebon Sirih, Thamrin, Cideng, Petojo, Roxy, Grogol, Tomang, Arjuna Selatan, Tanjung Duren, Kebon Jeruk, Teknologi, Batu Mulia, Kembangan.

Sementara, untuk fase 3B Barat (Banten 29,900 km) meliputi wilayah Karang Tengah,Hasyim Asyari, Kunciran, Panunggangan, Kebon Nanas, Kelapa Dua, Danau Ranau, Bencongan, Kadu, Bunder, Otonom, Pasir Gadung, Cibadak, Balaraja.

Ada pun Kesepatan pembangunan MRT Fase 3 ini, sebelumnya sudah diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Gubernur Ridwan Kamil dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto pada 17 Februari 2023.

Lantas, kapan rencananya proyek ini akan mulai dibangun? Bila tak ada aral melintang, maka pembangunan akan dimulai dari fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria) pada 2024 mendatang.

Berikut sederet pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pembangunan MRT Fase 3 yang mana proyek ini akan menghubungkan dua provinsi yang membentang dari Cikarang (Bekasi) ke Balaraja (Tangerang):

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Ridwan Kamil: MRT Fase 3 Dibagi Menjadi 2 Fase

Ridwan Kamil menyatakan, pembangunan MRT fase 3 ini dibagi menjadi dua fase, yakni Fase 1 meliputi Kembangan-Medan Satria dan Fase 2 meliputi K embangan-Balaraja dan Medan Satria-Cikarang).

Pada 2024, pembangunan akan dimulai dari fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria).

"Baratnya dimulai dari Provinsi Banten di Balaraja, melewati DKI di Tomang, kemudian masuk ke Kota Bekasi dan terus ke Cikarang di kabupaten," kata Ridwan Kamil, Jumat, 17 Februari 2023.

PT MRT Jakarta melalui akun resmi Instagram @mrtjakarta menyampaikan bahwa total fase 3 koridor East-West MRT Jakarta (Cikarang-Jakarta-Balaraja) ini akan membentang sepanjang sekitar 84,1 kilometer (km). Kemudian, akan terdapat setidaknya sekitar 14 stasiun mulai dari Stasiun Karang Tengah hingga Stasiun Balaraja.

 

3 dari 4 halaman

2. Ridwan Kamil: Proyek MRT Arahan Langsung Presiden Jokowi

Ridwan menyampaikan secara langsung bahwa pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Cikrang-Jakarta-Balairaja ini merupkan arahan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Ini adalah arahan dari Bapak Presiden, untuk memulai pembangunan MRT jalur barat ke timur," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat.

"Baratnya dimulai dari Provinsi Banten di Balaraja melewati DKI di Tomang kalau enggak salah dan masuk ke Kota Bekasi dan terus ke Cikarang di Kabupaten. Tahap satunya akan ada percepatan di DKI-nya ada di Tomang, di Kota Bekasinya ada di Medan Satria," katanya menambahkan.

Pria yang kerap disapa Kang Emil ini mengungkapkan, pembangunan proyek MRT East-West yang menghubungkan dua provinsi ini ditargetkan rampung pada 2023. Sehingga, dapat segera dimulai pengerjaannya pada tahun 2024 jika tidak ada hambatan.

"Baru dimulai 2024 dimulai finalisasinya di tahun 2023 ini," ucap dia.

Dia berharap dengan pembangunan MRT Cikarang-Jakarta-Balaraja ini dapat mengubah cara warga Bekasi bepergian baik dari dan menuju Jakarta. Adapun pembangunan direncanakan dimulai dengan fase 1-stage 1 Tomang-Medan Satria.

 

4 dari 4 halaman

3. Proyek MRT Cikarang-Balaraja Mulai Dibangun di 2024

Ridwan Kamil bersama Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menarget proyek ini rencananya akan mulai untuk dibangun di 2024.

"Transportasi berbasis kereta api yaitu MRT. Untuk siapa? Untuk semua. Saya menunjukkan kepada Gubernur Jawa Barat ya sudah ini ke bapak. Supaya ini cepat, kita komitmen di 2024 insyaallah sudah mulai pembangunan," kata Heru Budi di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 17 Februari 2023.

"Sekali lagi itu untuk siapa? Untuk Pemda DKI, Jawa Barat, dan Kota Bekasi. Dan seluruh masyarakat yang memang membutuhkan MRT atau perkeretaapian ini yang harus segera kita atasi," kata Heru menambahkan.

Heru juga menyampaikan bahwa pada pembangunan fase 1-stage 1 (Tomang-Medan Satria) ini diperpanjang agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara luas.

"Siapa yang bermanfaat? Tentunya masyarakat. Dari Jakarta perbatasan Rorotan kami perpanjang yang sampai Medan Satria kurang lebih satu setengah kilo," ucap dia.

Heru menyatakan bahwa dukungan terhadap pembangunan proyek MRT East-West ini menjadi bentuk komitmen antarpemerintah daerah. Oleh sebab itu, dia ingin proyek ini dapat dituntaskan meski ke depan ada pergantian dan regenerasi kepemimpinan.

 

Jeniati Tampubolon

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.