Sukses

Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia, PAN: Toleransi Beragama Harus Terus Dijaga

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi mengajak masyarakat terus menjaga toleransi dalam beragama.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi mengajak masyarakat terus menjaga toleransi dalam beragama. Sebab, demokrasi Pancasila dilandasi nilai-nilai religiusitas sehingga membentuk masyarakat yang religius.

"Ini menjadi modal dasar dalam memperkuat persatuan nasional dan mempertebal kohesivitas sosial," kata Viva melalui keterangan yang diterima, Rabu (1/2/2023).

Hal itu berkaitan dengan tindakan tidak terpuji Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.

Viva mengatakan aksi protes atas sikap Paludan adalah hal yang wajar. Tapi harus dilakukan dengan tertib, menjaga moralitas, dan etika.

"Mari kita tunjukkan bahwa umat Islam Indonesia adalah masyarakat yang inklusif, rasional, moderat, menghargai nilai kemanusiaan dan kemajemukan," ujar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecam Tindakan Paludan

Menurut Viva, PAN mengecam keras tindakan Paludan yang menebarkan kebencian terhadap umat Islam mengatasnamakan kebebasan demokrasi, dengan membakar Alquran. Hal tersebut kata Viva adalah tindakan yang tidak bermoral, tidak etis, dan melanggar HAM.

Sikap kebencian dan anti Islam dengan mengatasnamakan kebebasan pribadi di ruang demokrasi adalah pemikiran yang sesat.

"Kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam hidup berdemokrasi haruslah berlandaskan pada nilai etis dan kemanusiaan. Hal ini kemudian akan melahirkan sikap bertanggungjawab. Tindakan ramus itu cerminan sikap intoleran, anti pluralitas, anti kemanusiaan, yang nilai-nilai tersebut justru bertentangan dengan prinsip dasar demokrasi," kata anggota Komisi IV DPR ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.