Sukses

KNPI Disebut Punya Daya Tarik Politik, Diminta Bisa Wakili Generasi Muda

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memasukkan sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden maupun wakil presiden untuk Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memasukkan sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden maupun wakil presiden untuk Pemilu 2024.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Usni Hasanudin, melihat KNPI nanti akan menjadi salah satu sasaran atau pihak yang didekati para kandidat. Pasalnya, dianggap bisa menarik suara milenial.

"Tentu momentum ini tidak mungkin dilewatkan para kandidat karena milenial dan pemilih pemula, usia 17-20 tahun, menjadi kelompok pemilih terbesar dalam pemilu nanti," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Menurut Usni, KNPI jelas memiliki daya tarik politik. Terlebih untuk meraih suara di Pilpres 2024.

"Terlepas dari dualisme yang terjadi, tentu KNPI masih memiliki daya tarik dalam politik, masih 'seksi', khususnya meraih suara," ungkap dia.

Meskipun demikian, Usni menyarankan KNPI tidak terjebak pada kepentingan jangka pendek atau hanya hingga 2024.

"KNPI harus memberikan kontribusi lebih. Sebagai kelompok yang mewakili generasi muda, KNPI harus bisa menyalurkan aspirasinya kepada para kontestan. Jadi, jangan sampai terjebak pada dukung-mendukung saja," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebut Nama

Sebelumnya, dalam Rapat Pleno IV di Jakarta, pada Minggu (4/12), KNPI memutuskan mendukung 4 calon presiden.

Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Ketua DPR, Puan Maharani; dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Selain itu, KNPI juga memutuskan mendukung beberapa calon wakil presiden (cawapres). Salah satunya adalah Menteri BUMN, Erick Thohir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.