Sukses

Temuan Polisi: Ada Upaya Penjualan Perabotan Rumah oleh Korban Kasus Kematian di Kalideres

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, temuan itu berdasarkan hasil scientific crime investigation oleh tim digital forensik.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menemukan temuan baru dari kasus kasus kematian satu keluarga di Kalideres Jakarta. Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, temuan itu berdasarkan hasil scientific crime investigation oleh tim digital forensik.

Hengki mengungkap, temuan diawali dari rekam jejak komunikasi korban bernama Budiyanto Gunawan. Diketahui, korban yang juga ikut meregang nyawa dalam kematian janggal ini.

"Temuan digital forensik, kita temukan petunjuk bahwa yang bersangkutan kan sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar tapi dari beberapa komunikasinya menjadi petunjuk bagi kami. Siapa yang dihubungi? oh (misal) si A, si A ini siapa?," kata Hengki di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/11/2022).

Selain rekam jejak komunikasi digital, Hengki menyatakan tim digital forensik juga menemukan fakta adanya upaya penjualan perabotan rumah di dalam rumah tersebut. Pada satu waktu, perabotan terkait sudah sempat diletakkan di depan rumah yang diduga untuk dijual.

"Dia (Almarhum Budiyanto) menghubungi untuk menjual barang segala macam. Ternyata barang-barang itu sudah disiapkan di luar rumah jadi tinggal ngambil (yang beli)," jelas Hengki.

Tindakan Budiyanto selaku korban yang berstatus paman dalam insiden ini juga sudah diketahui, sempat melakukan penjualan terhadap satu unit mobil yang tercatat sebagai miliknya pada Januari 2022.

Hengki merinci, mobil tersebut adalah Honda Brio yang dilepas kepada showroom jual-beli kendaraan bekas di Jakarta Barat seharga Rp 160 juta pada 20 Januari 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjualan Mobil dan Perabotan Rumah

Penjualan mobil dan perabotan rumah memang dilakukan jauh sebelum terjadinya insiden. Meski begitu, temuan dari rekam jejak digital dipastikan Hengki membawa sejumlah petunjuk dari misteri kematian terkait.

"Jadi ini benar-benar interkolaborasi kita kedepankan scientific crime investigation," Hengki menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.