Sukses

Kasus Covid-19 Naik, Heru Budi Minta Izin Konser di Jakarta Diperketat

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono meminta Kadis Parekraf untuk memperketat izin konser di Jakarta buntut peningkatan kembali kasus Covid-19 di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Andhika Permata untuk membatasi perizinan konser saat kasus Covid-19 meningkat akhir-akhir ini.

“Iya diperketat. Kemarin saya minta kepada Kepala Dinas Pariwisata (dan Ekonomi Kreatif) untuk mengurangi perizinan. Misalnya, ruangannya cukup untuk 100 (orang), itu jangan 100 tetapi dikurangi jadi 60 atau 70,” kata Heru Budi kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (10/11).

Di lain sisi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 12 kasus Covid-19 varian XBB di Indonesia. Selain itu, terjadi kenaikan kasus Covid-19 di 30 provinsi dalam satu minggu terakhir dan pada level nasional.

Terjadi peningkatan kasus Covid-19 sekitar 4.700 sampai 4.900 selama empat hari terakhir. Juru Bicara Kemenkes Muhammad Syahril mengatakan, Indonesia belum dapat dikatakan aman dari pandemi Covid-19 karena mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.

"Varian XBB lebih cepat menular, kita harus waspada dan selalu proteksi diri" kata Syahril dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (9/11).

Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes telah menyiagakan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dan juga meningkatkan upaya tracing dan testing.

“Upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mulai dari kesiapsiagaan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hingga peningkatan upaya tracing dan testing,” ujar Syahril.

Masyarakat juga diminta untuk mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker baik di dalam maupun di luar ruangan, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, serta melakukan tes apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19. Selain itu, juga segera melakukan vaksinasi booster untuk meningkatkan proteksi.

“Disiplin memakai masker, tujuan kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain di sekitar kita. Segera juga lakukan booster, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” terang Jubir Syahril.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Terus Gencar Vaksinasi

Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk memanfaatkan akses telemedisin Isolasi Mandiri (Isoman) Kementerian Kesehatan. Melalui layanan ini, masyarakat yang positif COVID-19 mendapatkan layanan konsultasi gratis dan layanan obat gratis.

"Tentunya selama melakukan tes di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan" jelas Syahril.

Di sisi lain, pemerintah terus berupaya melakukan vaksinasi untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat Covid-19, terutama di kelompok lansia. Dari data yang ada saat ini, kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak. 

“Vaksin ini sangat penting untuk melindungi kita terutama yang usia lanjut,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari rilis resminya (9/11).

Budi juga meminta kepada seluruh Dinas Kesehatan untuk terus menggenjot capaian vaksinasi di wilayahnya masing-masing dengan mengaktifkan sentra-sentra vaksinasi hingga upaya jemput bola kepada masyarakat.

“Sekali lagi pesan saya satu, segera booster, agar seluruh masyarakat kita terlindungi dari Covid-19” tegas Budi.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.