Sukses

5 Fakta Anggota Paspampres Pukul Sopir Truk di Solo hingga Buat Gibran Geram

Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) atau anggota Paspampres pukul sopir truk di Solo, Jawa Tengah. Kejadian itu pun sempat menjadi viral di sosial media.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) atau anggota Paspampres pukul sopir truk di Solo, Jawa Tengah. Kejadian itu pun sempat menjadi viral di sosial media.

Dalam sebuah kisal viral, seorang anggota Paspampres melakukan pemukulan terhadap sopir truk di wilayah Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Tak ayal, aksi tak terpuji itu membuat putra sulung Jokowi yang merupakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, geram. Akun Twitter @txtdrberseragam membagikan kisah yang dialami sang ayah tersebut.

"Izin cerita kejadian yang menimpa ayah saya min, kejadian Selasa 9 Agustus 2022 di lampu merah pertigaan Manahan Solo. Ayah saya mengemudikan truk di belakang bis dan rombongan motor, karna lampu sudah hijau. lalu tiba2 ada mobil Paspampres yang nyelonong melanggar lampu merah dari arah samping. bis di depan sudah lewat duluan, rombongan motor mengklakson mobil tersebut tapi mobilnya tetep nekat, akhirnya malah kena bagian bak samping truk ayah saya," tulis pesan @txtdrberseragam, Kamis 11 Agustus 2022.

"Karna merasa tertabrak dan ada kerusakan, ayah saya menepi lalu berhenti. mobil Paspampres lalu berhenti. mobil Paspampres tersebut juga berhenti, kaca depan mobilnya rusak. Pas ayah saya turun, ada 3 orang dengan seragam dinasnya dari mobil tersebut yang turun lalu langsung memukul ayah saya tanpa bilang apa2. 2 kernet ayah saya juga ikut dipukul," sambung dia.

Unggahan itu tak luput dari perhatian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Lewat akun Twitternya, @gibran_tweet, Gibran berjanji untuk mencari pelaku pemukulan terhadap korban yang merupakan sopir truk tersebut.

Dan tak lama, oknum Paspampres itu mendatangi Kantor Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk meminta maaf. Gibran begitu geram dengan aksi dari Paspampres itu.

Bahkan, Gibran sempat emosional dengan melepas masker anggota Paspampres itu ketika akan meminta maaf di hadapan sorotan kamera awak media.

"Saya mengakui saya salah atas kesalahan saya. Tidak akan mengulangi kesalahan (memukul warga)," ujar anggota Tim Advance Paspampres Kepresidenan, Hari Misbah, pada awak media di Balai Kota, Jumat 12 Agustus 2022.

Berikut sederet fakta anggota Paspampres pukul sopir truk di Solo hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka geram dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Berawal dari Kisah Viral di Sosial Media

Kisah viral yang dibagikan warganet menyeret oknum Paspampres. Seorang anggota Paspampres melakukan pemukulan terhadap sopir truk di wilayah Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Tak ayal, aksi tak terpuji itu membuat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, geram.

Awal mula kisah ini viral ini dari unggahan warganet akun Twitter @txtdrberseragam pada Kamis 11 Agustus 2022. Terdapat pesan yang dikirim kepada akun tersebut yang merupakan anak dari korban kekerasan Paspampres ini.

"Izin cerita kejadian yang menimpa ayah saya min, kejadian Selasa 9 Agustus 2022 di lampu merah pertigaan Manahan Solo. Ayah saya mengemudikan truk di belakang bis dan rombongan motor, karna lampu sudah hijau. lalu tiba2 ada mobil Paspampres yang nyelonong melanggar lampu merah dari arah samping. bis di depan sudah lewat duluan, rombongan motor mengklakson mobil tersebut tapi mobilnya tetep nekat, akhirnya malah kena bagian bak samping truk ayah saya," tulis pesan tersebut.

Penulis melanjutkan cerita bahwa sang ayah selaku pengendara truk menepi. Namun, tiga orang yang diduga Paspampres disebutnya langsung memukul ayahnya.

Pengendara kemudian diminta mengganti rugi oleh orang yang diduga Paspampres tersebut. Bahkan, SIM yang bersangkutan juga turut diminta.

"Karna merasa tertabrak dan ada kerusakan, ayah saya menepi lalu berhenti. mobil Paspampres lalu berhenti. mobil Paspampres tersebut juga berhenti, kaca depan mobilnya rusak. Pas ayah saya turun, ada 3 orang dengan seragam dinasnya dari mobil tersebut yang turun lalu langsung memukul ayah saya tanpa bilang apa2. 2 kernet ayah saya juga ikut dipukul," terangnya.

Unggahan itu tak luput dari perhatian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Lewat akun Twitternya, @gibran_tweet, Gibran berjanji untuk mencari pelaku pemukulan terhadap korban yang merupakan sopir truk tersebut.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 6 halaman

2. Anggota Paspampres Sampaikan Permohonan Maaf

Pada siang harinya, oknum Paspampres itu mendatangi Kantor Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk meminta maaf. Gibran begitu geram dengan aksi dari Paspampres itu. Bahkan, Gibran sempat emosional dengan melepas masker anggota Paspampres itu ketika akan meminta maaf di hadapan sorotan kamera awak media.

"Saya mengakui saya salah atas kesalahan saya. Tidak akan mengulangi kesalahan (memukul warga)," ujar anggota Tim Advance Paspampres Kepresidenan, Hari Misbah, pada awak media di Balai Kota, Jumat 12 Agustus 2022.

Ia mengaku telah memukul warga dan atas perbuatan itu telah menyakiti keluarga korban. Ia pun meminta maaf pada warga karena telah membuat resah.

"Kepada warga Solo saya juga minta maaf. Terima kasih," kata Hari.

Dia menjelaskan saat kejadian kondisi lampu lalu lintas sudah merah, tetapi mobil yang dikendarai itu memaksa maju dan dari arah depan kondisinya sudah tertutup mobil.

Diakui Hari, waktu kejadian bukanlah waktu menjalankan tugas pengawalan. Sementara, pengemudi mobil saat kejadian merupakan seorang supir rental.

"Kalau mukul, saya akui yang salah. SIM korban yang membawa adalah sopir rental, bukan saya. Sekarang SIM sudah dikembalikan," jelas Hari.

 

4 dari 6 halaman

3. Komandan Paspampres Minta Maaf ke Gibran

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko meminta maaf kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka karena anggotanya memukul seorang warga Solo.

Kejadian tersebut membuat Gibran marah hingga menarik masker anggota Paspampres yang dimaksud sampai putus.

"Kami minta maaf kepada Pak Wali Kota, karena prajurit kami telah menyakiti warganya," ujar Wahyu kepada wartawan, Jumat 12 Agustus 2022.

Dia mengaku, pihaknya sudah menindaklanjuti dan bermediasi dengan korban. Paspampres juga telah meminta maaf dan mengakui kesalahan anggotanya.

"Dan sudah kami selesaikan secara kekeluargaan. Alhamdulillah sudah selesai dan sudah clear," katanya.

 

5 dari 6 halaman

4. Komandan Paspampres Berikan Sanksi

Wahyu memastikan akan memberikan sanksi yang sesuai kepada anggota Paspampres sesuai dengan kesalahannya. Hal tersebut agar tak terulang kembali dan menjadi contoh bagi anggota Paspampres lainnya.

"Pasti kami akan berikan sanksi sesuai dengan kesalahannya supaya tidak diulangi lagi dan menjadi contoh untuk tidak ditiru yang lainnya," ucap Wahyu.

Kendati begitu, Wahyu belum bisa memutuskan sanksi yang akan dijatuhkan. Sebab anggota Paspampres yang memukul sopir truk itu masih berada di Solo, sehingga belum bisa diperiksa dan dimintai keterangan. Dia berjanji ke depannya Paspampres akan lebih humanis kepada masyarakat.

"Kami berjanji akan memberikan saksi kepada prajurit yang bersalah dan berusaha untuk lebih baik lagi dan lebih humanis terhadap masyarakat," tutup Wahyu.

 

6 dari 6 halaman

5. Gibran Sesalkan Maaf Diucapkan Setelah Viral

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku bukti pemukulan tersebut dari hasil rekaman CCTV. Terlebih, kejadian tak jauh dari rumah pribadinya.

"Dia (Hari) itu tidak dalam tugas pengawalan saat kejadian. Ada bukti CCTV. Tugas saya melindungi warga yang dipukuli," kata Gibran.

Gibran menegaskan bahwa permintaan maaf tidak cukup. Terlebih lagi, permintaan maaf baru dilakukan setelah viral di medsos.

"Ya kalau bagi saya ini belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral nggak mungkin minta maaf. Saya nggak terima warga saya digituin, dia nggak salah kok. Dia juga nggak lagi mengawal siapa-siapa kok," tegas Gibran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.