Sukses

Hasto Sebut Nama Azwar Anas Saat Ditanya Sosok Capres dari PDIP

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memuji kinerja mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas, saat ditanya awak media soal sosok calon presiden (Capres) dari partai berlogo banteng ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto memuji kinerja mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas, saat ditanya awak media soal sosok calon presiden (Capres) dari partai berlogo banteng ini.

Menurut Hasto Kristiyanto, sosok Azwar Anas memiliki rekam jejak yang baik saat menjadi kepala daerah.

“Pak Anas membuat banyak terobosan yang membanggakan PDI Perjuangan dalam kepemimpinannya karena terus-menerus berdiskusi dengan Bu Mega,” kata Hasto di Bentara Budaya Jakarta, Minggu (7/8/2022).

Hasto melanjutkan, Anas berhasil melakukan pengalihan terhadap 11.600 barang-barang produk impor ke lokal. Selain itu, lanjut Hasto, Anas juga berhasil menghemat pengadaan laptop yang jika diintegrasikan senilai Rp 1,6 triliun.

“Ini kan contoh seluruh kader PDI Perjuangan saat ini itu unjuk kinerja semuanya pada wilayah politiknya masing-masing. Itu yang lebih lakukan oleh seluruh kader bahwa muncul kinerja sebagai pemimpin nasional,” urai Hasto.

Namun tidak hanya Anas, Hasto juga menyebut sejumlah nama lain yang dinilainya berpotensi dicalonkan PDP. Mulai dari Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani yang masing-masing memiliki kinerja mumpuni baik sebagai kader dan juga sebagai pejabat publik.

“Bu Risma sebagai Mensos, kemudian Pak Ganjar sebagai Gubernur, Mbak Puan sebagai Ketua DPR. Siapa yang berkerja dan mengangkat harkat martabat bangsa di situ rakyat akan memberikan apresiasi. Nah itulah yang nanti akan dinilai oleh Ibu Megawati,” kata Hasto menutup.

Sebagai informasi, nama Azwar Anas bukan kali pertama muncul ke publik. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebelumnya juga permah memuji kinerja sang mantan Bupati Banyuwangi ini saat agenda bersama BRIN.

Menurut Megawati, Anas adalah sosok kreatif yang unggul dan mampu membuat Banyuwangi menjadi daerah yang luar biasa.

“Bukan karena kebetulan Azwar Anas dari PDIP, bukan. Ini realita. Dari kecil saya ikut Bapak saya ke Banyuwangi karena suka dari Banyuwangi untuk ke Bali. Saya lihat keadaan Banyuwangi, kok, gitu saja," kata Megawati saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran BRIDA di YouTube BRIN, Rabu 20 April 2022.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Marak Deklarasi Ganjar dan Puan Maju Capres 2024, PDIP: Keputusan di Tangan Megawati

Sebelumnya, PDIP mengingatkan kepada semua pihak, baik kader internal partai ataupun para relawan yang aktif melakukan deklarasi pengusungan calon presiden (capres) 2024 terhadap Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bahwa segala keputusan perihal Pilpres menjadi hak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Ya namanya kebebasan berekspresi kan boleh, kita kan tidak hidup zaman penjajahan. Tapi buat seluruh kader PDI Perjuangan memahami suatu aturan bahwa penetapan paslon presiden-wakil presiden itu ditetapkan oleh Ibu Ketua Umum Megawati," tutur Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Gedung DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu 31 Juli 2022.

Menurut Hasto, para kader pun berkewajiban mengedukasi para relawan atau pun simpatisan agar memahami adanya suara mutlak dari Megawati dalam menentukan pasangan Pilpres 2024 dari PDIP.

"Prinsipnya siapa pun yang sebagai kader partai telah mengambil suatu keputusan dini di luar disiplin organisasi partai, kami ingatkan. Karena itulah disiplin dikedepankan oleh partai," kata Hasto.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan partainya belum berbicara soal calon presiden (capres) 2024 yang akan diusung untuk Pilpres.

Hasto mengatakan konsentrasi utama PDI Perjuangan saat ini bukanlah membahas soal capres, melainkan bagaimana mengerahkan energi membantu rakyat.

"Bagi PDI Perjuangan, yang penting sekarang membantu rakyat. Kalau kita berbicara calon presiden sekarang, mencalonkannya kan bulan Agustus tahun depan. Masih satu tahun lagi. Jadi mengapa kita buang energi dengan wacana tersebut. Bagi kami segala sesuatu ada waktunya, ada momentumnya, sesuai tahapan pemilu," kata Hasto seperti dilansir Antara.

Di satu sisi, sikap PDI Perjuangan itu dinilai sebagai sikap belum ingin menjalin kerja sama atau koalisi. Di sisi lain, ada juga pihak yang menyalahartikan makna koalisi tunggal.

"Sekali lagi, kita jangan buang energi. Bagi PDI Perjuangan, skala prioritas memperbaiki ekonomi rakyat. Apalagi kita baru menghadapi pandemi COVID-19 yang membutuhkan perhatian besar agar kita bisa segera bangkit," kata Hasto usai memberikan kuliah umum tentang Geopolitik Soekarno di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar.

3 dari 3 halaman

Puan Maharani: Belum Ada Tanda-Tanda Ditunjuk Jadi Capres dari PDIP

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan belum terlihat ada tanda-tanda dirinya akan ditunjuk untuk dicalonkan sebagai presiden oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Belun ditunjuk, belum ada tanda-tanda juga," kata Puan ditemui saat Festival Bakar Ikan Nusantara di kawasan JCC, Jakarta, Sabtu 25 Juni 2022.

Puan mengingatkan kembali hak prerogatif Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menunjuk capres. Hal itu juga menjadi hasil Rakernas II agar kader PDIP menunggu perintah Megawati soal capres dan cawapres.

"Di Rakernas sudah disampaikan bahwa hak prerogatif menentukan bacapres atau bakal cawapres, capres dan cawapres PDIP Perjuangan adalah hak prerogatif ibu ketua umum," kata Ketua DPR RI ini.

Menurut Puan, Megawati masih melakukan perhitungan politik siapa yang akan diusung oleh PDIP pada Pilpres 2024.

"Tentu saja, bagaimana perhitungan itu Ibu Megawati yang menentukan," kata Puan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.