Sukses

Update Covid-19 per 30 Juli 2022: Positif 6.197.495, Sembuh 5.992.537, Meninggal 156.970

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 29 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Sabtu (30/7/2022) pada jam yang sama

Liputan6.com, Jakarta - Kasus harian positif Covid-19 di Indonesia kembali terjadi kenaikan. Jumlah pasien terpapar virus Corona hingga hari ini, Sabtu (30/7/2022) bertambah 5.398, sehingga total kasus positif terhitung sejak Maret 2020 menjadi 6.197.495 orang.

Seiring kenaikan jumlah pasien positif, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 juga mengungkap adanya penambahan pasien sembuh dan dinyatakan negatif virus Corona. 

Kasus sembuh tersebut naik sebanyak 4.268, maka angka kumulatif kasus sembuh dari paparan virus Corona di Indonesia hingga saat ini menyentuh angka 5.992.537 jiwa.  

Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga dilaporkan Satgas Covid-19 terus bertambah.

Tercatat jumlah keseluruhan warga yang berpulang hari ini dilaporkan mencapai 156.970 kasus, setelah terjadi penambahan 13 orang.   

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 29 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Sabtu (30/7/2022) pada jam yang sama. 

Sementara itu, pemerintah melalui Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan kepada masyarakat untuk kembali mewaspadai penularan Covid-19.

Dalam beberapa waktu terakhir, kasus Covid-19 kembali meningkat dan kini berada di angka 6.000 kasus baru perhari. 

Wiku mengatakan jumlah kasus Covid-19 terus mencetak rekor baru dalam beberapa minggu terakhir, setelah lama tak mengalami kenaikan. Ia menjelaskan, terakhir kasus Covid-19 di Indonesia mencapai angka diatas 6.000 terjadi pada Maret lalu.

"Peningkatan terjadi perlahan tapi pasti, dari mulai 1000 pada awal juni 2000 juli dan dalam waktu satu bulan naik 3 kali lipat jadi 6.000, kasus aktif meningkat pula, sudah lama kita tidak punya kasus aktif sebanyak 46.000, terakhir terjadi pada April dan sekarang terulang. Selain itu angka kematian juga meningkat dalam tiga hari terakhir, selalu di atas 10 kasus kematian perhari," ujarnya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Positivity Rate di Atas Ambang Batas WHO

Wiku melanjutkan, adanya peningkatan kasus positif, aktif, kematian juga terefleksikan pada positivity rate yang sekarang diatas ambang batas WHO sebesar 5 persen. Ia mengungkapkan, positivity rate di Indonesia perminggu ini berada diangka 6.0 persen.

"Artinya penularan masih ada dan terjadi di masyarakat dengan pola penambahan kasus berlipat (eksponensial) untuk itu masyarakat harus waspada dengan terhadap penularan Covid yang kembali meningkat," katanya.

"Mungkin saat ini kembali sering terdengar kabar bahwa kerabat, atau orang terdekat kita terinfeksi virus Covid-19, yang menandakan bahwa kewaspadaan mulai kembali penting untuk ditingkatkan," ujarnya menambahkan.

Meski kasus meningkat, namun Wiku mengatakan ada juga kabar yang mengembirakan dimana jumlah orang yang diperiksa mengalami kenaikan signifikan dibanding awal Juli.

"Kenaikan ini patut diapresiasi, karena artinya terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk tes Covid-19 ketika mengalami gejala maupun kontak erat, dengan semakin banyak diperiksa maka semakin akurat kita bisa mengetahui penyebaran penularan Covid-19," katanya.

Selain itu, meski kembali mengalami peningkatan kasus, namun tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) juga masih stabil, yakni berada di bawah 15 persen di 34 provinsi.

Dia menjelaskan peningkatan BOR tertinggi terjadi di Bali, Jakarta, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memang menjadi provinsi penyumbang terbanyak kasus positif harian.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," tutur Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

Sementara untuk jumlah kasus COVID-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, yakni 838 kasus. Dari jumlah tersebut, 791 merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus COVID19 diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Yakni, Omicron BA.4 dan BA.5.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.