Sukses

Paket Diduga Bom di Bandara Ternyata Cuma Alat Setrum Ikan

Kepastian didapat setelah dilakukan penyelidikan kepada pengirim dan penerima paket diduga bom.

Benda mencurigakan yang dikirim melalui paket di kargo Bandara Soekarno-Hatta ternyata hanyalah alat setrum ikan. Bukan bom rakitan seperti yang dikira selama ini.

"Tidak ada kaitannya dengan yang diduga semula adalah bom. Kumparan ini disimpulkan kumparan dan rangkaian kabel adalah mesin penguat arus untuk mencari ikan. Bukan untuk diledakkan dalam satu kesatuan bom. Ini dikirim untuk mencari ikan di sungai maupun danau," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Menurutnya, setelah melakukan penyelidikan kepada pengirim dan penerima paket tersebut, diketahui benda itu adalah alat untuk mencari ikan. Baik pengirim maupun penerima tidak ada maksud sama sekali untuk membuat bom rakitan.

Pengirim paket diketahui bernama Kasdiyono dengan alamat Ketanggan Gringsing, Batang, Pekalongan Jawa Tengah. Paket ditujukan kepada seseorang bernama Suwarto yang menggunakan nama anaknya Ayuk dengan alamat di Toko Ratu Tekstil, Jalan Raya Mandala Nomor 148 Merauke Papua 99614.

"Kami minta bantuan Polda Jateng dan Polda Papua, dan memang benar alamat tersebut ada dan kami bawa mereka ke Jakarta untuk konfirmasi lebih lanjut," kata Rikwanto.

Dia menambahkan, kepada pengirim dan penerima, polisi tidak menjerat dugaan tindak pidana apapun. Lantaran tidak ada bukti keterkaitan mereka dengan tindakan terorisme. "Karena sudah dibuktikan ini tidak berkaitan dengan terorisme dan kegiatan peledakan maka tidak dikenakan pasal apapun kepada mereka," imbuh Rikwanto.

Seperti diberitakan, pada Jumat (25/1) lalu, terminal kargo Bandara Seokarno-Hatta digegerkan oleh penemuan benda diduga bom yang dikirim melalui jasa pengiriman barang. Paket bernomor resi 12200141551 dengan tujuan Merauke Papua itu akhirnya diledakkan oleh tim Gegana, di dalamnya ditemukan beberapa kumparan kabel, besi jari-jari sepeda motor, dan paku.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.