Sukses

Sindir Airlangga Bentuk KIB, Menko Polhukam Mahfud Pilih Pikirkan Pengamanan Pemilu 2024

Ketika tengah memikirkan pengamanan Pemilu 2024, Mahfud menyebut, di sisi lain sejumlah pihak lain sedang bersiap menghadapi pesta demokrasi itu, termasuk Airlangga yang membentuk KIB.

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam, Mahfud MD, menyindir Menko Perekonomian dan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP dalam rapat bersama Banggar (Badan Anggaran) DPR RI mengenai pagu anggaran indikatif.

Selain Mahfud dan Airlangga, Menko PMK Muhadjir Effendy juga hadir dalam rapat tersebut. Dalam rapat itu, Mahfud meminta usulan anggaran terkait dinamika politik Pemilu 2024.

Mahfud MD juga meminta tambahan anggaran terkait pengamanan Pemilu 2024. Dia meminta tambahan anggaran berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu serentak sebesar Rp 5.356.400.000 atau RP5,3 miliar.

Ketika tengah memikirkan pengamanan Pemilu 2024, Mahfud menyebut, di sisi lain sejumlah pihak lain sedang bersiap menghadapi pesta demokrasi itu, termasuk Airlangga yang membentuk KIB. Bahkan, Mahfud memprediksi pada 2023, sudah ramai pembahasan tentang Pemilu 2024.

"Mulai tahun 2023 sudah akan ramai, Pak. Pak Airlangga sudah bentuk KIB, yang lain sudah mulai memikirkan cetak kaos dan sudah ke mana-mana, kita itu memikirkan pengamanan," ucap Mahfud dalam rapat bersama Banggar DPR RI, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/6/2022).

Kemudian, untuk asistensi penyelesaian permasalahan hukum jelang pemilu serentak sebanyak Rp 4.865.190.000 atau 4,8 miliar.

"Banyak, selesaikan di pengadilan, memantau, mengkoordinasikan, terutama yang menyangkut gugatan-gugatan terhadap pemerintah," ujar Mahfud.

Awalnya, Mahfud juga sempat mengajukan usulan soal tambahan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp 24 miliar.

"Kami juga bapak yang terakhir ingin usulkan melalui forum yang tepat ini tambahan anggaran sebesar Rp 24 sekian miliar untuk apa? Untuk persiapan pembangunan IKN," ucap Mahfud.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.