Sukses

Diintimidasi, Mantan Jurnalis Metro TV Luviana Mengadu

Luviana, mantan jurnalis Metro TV, menuntut kasus pembayaran gaji dan status kerjanya segera diselesaikan manajemen Metro TV.

Intimidasi masih dirasakan mantan jurnalis Metro TV Luviana yang hingga kini kasus pembayaran gaji dan status kerjanya masih digantung manajemen Metro TV. Ia menuntut agar pihak manajemen menghentikan intimidasi dan memberikan seluruh haknya.

"Kekerasan selalu dilakukan Metro TV untuk mengusir buruhnya," kata Luviana dalam konferensi pers bersama tim advokasi di kantor Kontras, Jakarta, Minggu (27/01/13).

Menurut Luviana, intimidasi dilakukan pihak manajemen sebelum kasus ini diangkat ke media. Pengusiran dan penahanan dari pihak satpam selalu dilakukan saat Luviana mencoba masuk gedung Metro TV. Ia tidak diperkenankan bertemu dengan manajemen untuk menyelesaikan kasusnya.

Lubiana yang pernah menjabat sebagai asisten produser di Metro TV ini juga mengaku diintimidasi saat mengadu ke kantor DPP Partai Nasdem yang juga diketuai bos media Surya Paloh. Bahkan, aksi yang dilakukan Luviana dibubarkan secara paksa oleh sekelompok orang yang diduga anggota Partai Nasdem.

Sementara itu, tim advokasi Mauli meminta Polisi dan Komnas HAM membantu untuk menyelesaikan kasus kekerasan yang terjadi di depan kantor DPP Nasdem 16 Januari lalu. Ia meminta Komnas HAM segera menyelidiki kasus ini serta penegakan hukumnya.

"Proses penyidikan di Polres Jakarta Pusat terhadap pelaku kekerasan di kantor pusat Nasdem mengalami sedikit perkembangan". kata Mauli.

Sebenarnya, lanjut Mauli. Polres Jakarta Pusat Sudah mempunyai titik masuk untuk menyelidiki sampai ke otak pelaku kekerasan dengan beberapa cara, salah satunya menggali keterangan dari para tersangka. Sampai saat ini Polres Jakpus menangkap 5 pelaku kekerasan berinisial MT, RS, MN, NH, DM.

Namun, ia mengingatkan, kelima orang yang ditangkap itu hanyalah pelaku kekerasan di lapangan dengan cara medorong dan memukul peserta aksi. Mereka juga menghancurkan kaca mobil komando, perlengkapan demonstrasi, dan peralatan pengamen jalanan. Ia mensinyalir orang yang melakukan tindak kekerasan tersebut adalah kader dari Partai Nasdem.

Sebelumnya, Luviana merupakan asisten Produser Metro TV yang juga anggota AJI Jakarta. Ia bekerja kurang lebih selama 9 tahun namun saat ini di non-jobkan dari redaksi Metro TV. Ia di non-jobkan karena mendapat perilaku subjektif dari manajemen yang tidak menyukai sikap kritisnya. Selama 8 bulan, ia menuntut perbaikan kesejahteraan karyawan, merencanakan pembentukan serikat pekerja, menuntut sistem penilaian kerja yang objektif. Ia juga meminta adanya perbaikan program siaran yang sensitif gender dan HAM.

Kasus ini sudah dimediasi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun, mediasi ini gagal karena manajemen Metro TV tidak hadir dalam persidangan pada Senin 22 Januari lalu. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini