Sukses

Terbuka Koalisi, NasDem Ingatkan Demokrat Tak Bandingkan Jokowi dengan SBY

Ahmad Ali juga meminta Partai Demokrat tidak memakai cara-cara membandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, mengingatkan Partai Demokrat untuk tidak membuat pernyataan-pernyataan yang menjatuhkan Presiden Joko Widodo.

Ahmad Ali juga meminta Partai Demokrat tidak memakai cara-cara membandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Sebenarnya, NasDem sendiri membuka peluang berkoalisi dengan Demokrat asal dengan tidak cara menjatuhkan Jokowi.

"Hari ini tidak perlu Demokrat membanding-bandingkan SBY dengan Jokowi umpamanya, karena setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya," katya Ali kepada wartawan, Senin (18/4/2022).

Dia mengungkapkan, NasDem tidak igin berkoalisi dengan partai yang membabi buta mencari popularitas dengan membuat berita hoaks atau menjatuhkan pemerintahan saat ini.

Ali meminta apabila Demokrat ingin berkoalisi dengan NasDem, maka yang harus dilakukan adalah mengambil simpati rakyat lewat program dan gagasan. Bukan malah melalui cara menjatuhkan pihak lain.

"Jadi ayo kita berjuang untuk melalui hati rakyat dengan menawarkan gagasan dan program yang bagus termasuk figur-figur kita yang kita usung itu yang memenuhi ekspektasi masyarakat. Tanpa menjelek-jelekan yang lain," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AHY Sebut Rakyat Rindukan SBY

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyebut, rakyat merindukan masa kepemimpinan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di era itu, Demokrat masih menjadi partai penguasa.

"Rakyat merindukan masa-masa dulu ketika SBY memimpin dan Partai Demokrat menjadi the ruling party," katanya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/4).

Dia mengklaim, rakyat merindukan program-program pro rakyat SBY. Mereka merindukan kedamaian dalam kehidupan berbangsa, bernegara yang rukun, toleran, dan harmonis satu sama lain.

"Mereka merindukan kebebasan dan demokrasi yang tumbuh secara berkeadaban, dan mereka juga merindukan keadilan yang tegak dan tidak berpihak di negeri ini," ujarnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.