Sukses

Ridwan Kamil Ajak Warga Kampanyekan Jabar Cekas

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengkampanyekan Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas) di SMA Negeri 8 Depok, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Liputan6.com, Depok - Kasus kekerasan perempuan dan anak masih terjadi di Provinsi Jawa Barat. Untuk mengurangi kasus kekerasan perempuan dan anak, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengkampanyekan Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas) di SMA Negeri 8 Depok, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Ridwan Kamil mengatakan, tindakan kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Jawa Barat menjadi sebuah keprihatinan.

“Kekerasan banyak tipenya, namun spesifik untuk ini adalah kekerasan yang mengemuka terhadap perempuan dan anak, untuk itu kami mengkampanyekan Jabar Cekas,” ujar pria yang kerap disapa Emil kepada Liputan6.com, Jumat (8/4/2022).

Emil menjelaskan, Jabar Cekas berisikan 10 program untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Program tersebut meliputi berani berbicara, berani melapor, berani menolak, berani mencegah, berani berpihak kepada korban, berani berkata tidak, berani melawan, berani maju, berani bergerak, berani melindungi korban kekerasan yang menimpa perempuan dan anak.

"Maksudnya kesepuluh itu mulai hari ini dan seterusnya kita doakan tidak terjadi lagi, tidak ada lagi berita kekerasan terhadap perempuan maupun anak," jelas Emil.

Berdasarkan data Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Jawa Barat, pada 2021 tercatat 505 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pada 2020 yang mencapai 389 kasus.

“Kami juga memperkenalkan isyarat tangan apabila mengalami kekerasan,” ucap Ridwan Kamil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isyarat Tangan

Emil mengungkapkan, isyarat tangan bagi korban kekerasan untuk memberikan informasi kepada orang lain, yakni dengan memperlihatkan kelima jari tangan, lalu menekuk ibu jari, dan menutup ibu jari dengan empat jari tangan lainnya. Menurutnya, simbol tersebut dapat digunakan terhadap korban kekerasan untuk meminta pertolongan.

“Isyarat ini yang harus kita kampanyekan untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan,” ungkap Emil.

Emil menuturkan, program Jabar Cekas akan didorong ke seluruh pihak untuk mengkampanyekan kepada seluruh masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menghentikan atau meminimalisir terjadinya kekerasan kepada perempuan dan anak.

“Semua pihak bergerak kita dorong termasuk PKK yang punya kader ibu-ibu kita hentikan kekerasan,” pungkas Emil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.