Sukses

Mahfud Md Bantah Ada Warga Desa Wadas yang Diangkut Polisi dari Rumah

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md membantah kabar soal adanya warga Desa Wadas Kabupaten Purwarejo Jawa Tengah, yang ditangkap aparat kepolisian dari rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md membantah kabar soal adanya warga Desa Wadas Kabupaten Purwarejo Jawa Tengah, yang ditangkap aparat kepolisian dari rumahnya. Menurut dia, kondisi di Desa Wadas saat ini tenang dan kondusif.

"Silakan lakukan, silakan dicek karena sekarang ini banyak sekali medsos (media sosial) yang seakan-akan ada orang diangkut dari rumahnya. Itu sudah kita cek semua, tidak ada," jelas Mahfud dalam konferensi pers di Youtube Kemenko Polhukam, Rabu (9/2/2022).

Dia menjelaskan kejadian yang sebenarnya yakni, ada masyarakat yang hendak diamankan agar tak muncul keributan. Namun, warga tersebut lari ke rumah penduduk Desa Wadas sehingga aparat terpaksa mengangkutnya.

"Ada orang ribut di lapangan, ketika mau diamankan agar tidak ribut, (dia) lari ke rumah penduduk, ya diangkut dari rumah penduduk. Itu bukan dipaksa pergi dari rumahnya, tapi diangkut karena dia lari ke rumah penduduk," katanya.

Mahfud mengakui dalam kondisi seperti itu, aparat terpaksa melakuan tindakan yang cukup tegas kepada masyarakat. Meski begitu, dia memastikan tidak ada letusan senjata yang diluncurkan aparat kepada masyarakat.

"Bahwa di dalam kerumunan seperti itu mungkin saja terpaksa ada tindakan-tindakan yang agak tegas, itu mungkin tidak bisa dihindarkan. Tapi tidak ada satupun letusan senjata, tidak ada satupun orang menjadi korban," ujar dia.

"Silakan cek ke kantor polisi, cek ke desa wadas, cek rumah sakit, silakan," sambung Mahfud.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Buat Video yang Memframing

Dia mengingatkan masyarakat agar tak membuat video-video yang menggambarkan seolah-olah kondisi di Desa Wadas tidak baik. Pasalnya, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) dapat mengetahui bahwa video tersebut hanyalah framing.

"Kepada yang suka mem-framing membuat video-video seperti drama itu, saya kira supaya menyadari bahwa Polri, BIN, dan BAIS punya alat untuk tahu bahwa itu semua adalah framing buatan," ucap Mahfud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.