Sukses

Komisi VIII DPR Dukung Kemenag Investigasi Seluruh Madrasah dan Pesantren

Menurut Yandri, investigasi secara menyeluruh memang dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama akan melakukan investigasi kepada seluruh madrasah dan pesantren. Hal ini buntut dari kasus perkosaan santriwati oleh gurunya Herry Wirawan di Pesantren Manarul Huda Antapani, Bandung.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto menyatakan Komisi VIII mendukung langkah Kemenag tersebut.

"Setuju dan kita akan mendukung langkah Kemenag," kata Yandri saat dikonfirmasi, Minggu (12/12/2021).

Menurut Yandri, investigasi secara menyeluruh memang dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

"Investigasi menyeluruh dibutuhkan, tidak hanya untuk pesantren itu (Manarul Huda) saja," kata dia.

Senada dengan Yandri, Anggota Komisi VIII Lisa Hendrajoni menyatakan investigasi diperlukan senagai bagian dari mitigasi kejahatan seksual di sekolah di bawah naungan Kemenag.

"Ini lebih baik, jadi ada mitigasi dan kita tahu lebih detail lagi untuk sekolah lain, karena kita takutnya ini kejadian yang baru terungkap yang ini, di tempat lain kita belum tahu. Kita berharap investigasi lebih lanjut sehingga tidak menjadi hal yang ditutup-tutupi," kata dia.

Selain itu, Lisda meminta para orangtua lebih berhati-hati dalam memilih sekolah untuk para anak.

"Orangtua juga harus bisa memberikan pendidikan dan keterbukaan, anak diajarkan terbuka pada orangtua sehingga kalau ada ancaman seperti itu anak tahu harus melapor kemana," pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investigasi Madrasah dan Pesantren

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Kemenag sedang melakukan investigasi ke semua lembaga pendidikan baik madrasah maupun pesantren.

"Yang kita khawatirkan ini adalah puncak gunung es. Kita menurunkan tim untuk melihat semua dengan melibatkan jajaran Kemenag di daerah masing-masing," kata Menag dalam keterangan pers, Sabtu (11/12/2021).

Dia menegaskan pihaknya akan melakukan mitigasi ke seluruh lembaga pendidikan madrasah dan pesantren. Sehingga tidak ada kasus seperti yang dialami 12 santri di Bandung.

"Kalau ada hal serupa kita akan lakukan mitigasi segera. Jadi jangan tunggu kejadian dulu baru bergerak. Semua lembaga pendidikan akan kami lakukan investigasi," tegasnya.

Menurut Menag, kasus dugaan perkosaan yang dilakukan salah seorang pimpinan pesantren di Bandung kini menjadi masalah bersama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.