Sukses

BMKG Sebut Gempa Magnitudo 5,7 di Bitung Akibat Aktivitas Lempeng Laut Maluku

Bambang mengatakan, hingga pukul 20.06 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak dua kali.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa magnitudo 5,8 mengguncang Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) pada Senin (11/10/2021). Lindu terjadi pada pukul 19.34 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa tersebut merupakan jenis dangkal akibat aktivitas lempeng Laut Maluku.

Gempa tersebut telah dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,7, serta episenter terletak pada koordinat 0,90° LU; 126,14° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 122 km arah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 30 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas Lempeng Laut Maluku," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (11/10/2021).

Menurut Bambang, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Ia mengatakan guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bolaang Mongondow IV skala Modified Mercalli Intensity (MMI) (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Bitung, Minahasa, Ternate, Manado dan Airmadidi III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia seperti dikutip dari Antara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempa Susulan

Bambang mengatakan, hingga pukul 20.06 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak dua kali.

BMKG merekomendasikan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu, memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg, demikian Bambang Setiyo Prayitno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.