Sukses

Yahya Waloni Kembali Dibawa ke Bareskrim Polri

Tersangka kasus dugaan penodaan agama Muhammad Yahya Waloni sudah dibawa kembali ke Bareskrim Polri dari Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah sebelummya mengalami sakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta Tersangka kasus dugaan penodaan agama Muhammad Yahya Waloni sudah dibawa kembali ke Bareskrim Polri dari Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah sebelummya mengalami sakit jantung.

Kabid Pelayanan Medik dan Perawatan RS Polri Kombes Yayok Witarto menyampaikan, Yahya Waloni kembali menempati rutan Bareskrim Polri pada Jumat, 3 September 2021 malam.

"Sudah dikembalikan ke Bareskrim tadi malam," tutur Yayok saat dikonfirmasi, Sabtu (4/9/2021).

Menurut Yayok, kondisi Yahya Waloni semakin membaik. Meski begitu, pihak dokter tetap meresepkan obat demi memulihkan dan menjaga kesehatannya.

"Minum obat," kata Yayok.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan proses hukum terhadap tersangka penodaan agama, Muhammad Yahya Waloni tetap berjalan, meskipun sakit.

"Penanganan perkara tetap berjalan, yang bersangkutan telah dikeluarkan surat perintah penahanannya," kata Rusdi saat ditemui di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Agustus malam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penodaan Agama

Sebelumnya, Yahya Waloni ditangkap di Perumahan Permata, Klaster Dragon, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 26 Agustus lalu sekitar pukul 17.00 WIB.

Dasar penangkapan Yahya, atas Laporan Polisi Nomor 0287/IV/2021/BareskrimPolri, tanggal 27 April 2021.

Yahya dilaporkan karena telah melakukan suatu tindakan pidana, yaitu berupa ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan juga penodaan terhadap agama tertentu melalui ceramah yang diunggah pada video di akun YouTube Tri Datu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.