Sukses

4 Fakta Terkait Polemik Data Ganda Bansos Antara Mensos Risma vs Anies

Data ganda keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Covid-19 menuai polemik antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Liputan6.com, Jakarta - Data ganda keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Covid-19 menuai polemik antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Pasalnya, polemik ini berawal dari pihak Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta yang mengaku sudah berkirim surat kepada Mensos Risma terkait data ganda tersebut.

Namun Risma menegaskan dirinya tidak mengetahui detail surat yang telah dikirimkan oleh Pemprov DKI Jakarta, terlebih terkait data bansos.

"Saya tidak tahu persis soal surat dari Jakarta, kemarin memang dari Jakarta ada usulan penyaluran lewat bank. Setelah dirapatkan, kemudian dua minggu lalu bank DKI nyatakan enggak bisa karena harus buat rekening baru," kata Risma dalam YouTube Kemensos RI.

Oleh karena itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya akan segera menyelesaikan permasalahan data ganda itu.

"Memang terjadi data ganda, data yang beras, yang kami terima, dengan data kami dobel, ganda dan itu sedang dipadankan. Insya Allah dalam beberapa waktu selesai," kata Riza di Jakarta, Sabtu 7 Agustus 2021.

Berikut 4 fakta ketkait polemik data ganda KPM bansos Covid-19 antara Anies dengan Mensos Risma dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Bermula dari Permintaan DKI Jakarta

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari menyatakan Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) dalam bentuk beras akan dilakukan pada 29 Juli - 17 Agustus 2021.

Dia menyatakan BSNT disalurkan kepada masyarakat yang berada di lima kota administrasi dan satu kabupaten sebanyak 907.616 KK dari 1.007.379 KK.

"Namun dari jumlah tersebut, sebanyak 99.743 KK belum dapat diberikan bantuannya karena diketahui adanya potensi duplikasi dengan penerima bansos non tunai berupa beras dari Kementerian Sosial," kata Premi dalam keterangan tertulis.

Dalam kesempatan lain, Premi menyatakan 90an ribu KK tersebut belum mendapatkan bansos sebelum adanya validasi data bersama Kemensos. Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengirimkan surat kepada Kemensos.

"Pak Gubernur sudah bersurat kepada Ibu Mensos untuk meminta kepastian data by name, address siapa saja yang menerima. Sehingga nanti kami lakukan pemadanan data dan uang yang memang masih kami tunda untuk di top up kepada para pemilik rekening itu bisa segera dicairkan," jelas dia.

 

3 dari 6 halaman

Mensos Risma Mengaku Tak Tahu Detail Surat

Risma mengaku tidak mengetahui detail surat yang telah dikirimkan oleh Pemprov DKI Jakarta, terlebih terkait data bansos.

"Saya tidak tahu persis soal surat dari Jakarta, kemarin memang dari Jakarta ada usulan penyaluran lewat bank. Setelah dirapatkan, kemudian dua minggu lalu bank DKI nyatakan enggak bisa karena harus buat rekening baru," kata Risma dalam YouTube Kemensos RI.

Menurut dia, saat ini pihaknya tidak bisa menunggu lama untuk penyaluran data bansos dalam penanganan Covid-19. Karena hal itu pihaknya berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk penyaluran bansos tersebut.

Selain itu, mantan Wali Kota Surabaya tersebut menyatakan pihaknya membuka lebar untuk forum diskusi dengan DKI mengenai data ganda.

"Saya tidak tahu persis pada samanya gimana. Silakan komunikasi dengan kami. Insya Allah kami akan buka semuanya. Tidak ada yang kami tutupi," ucap Risma.

 

4 dari 6 halaman

Risma Minta Kepala Daerah Perbaiki Data Ganda

Risma menyatakan pihaknya memang meminta para kepala daerah untuk memperbaiki data ganda penerima bansos sejak Januari 2021.

Sebab, kata dia, terdapat 14 juta data dikembalikan ke sejumlah daerah. Menurutnya, tidak semua daerah langsung melakukan perbaikan cepat terkait hal tersebut.

Misalnya yakni salah satu kabupaten di Papua yang cepat dan aktif melakukan perbaikan data 100 persen.

"Kenapa Papua sebelumnya tahun 2020 hanya menerima sekitar 15.000 orang tapi di 2021 menerima 28.000 orang, jadi artinya naik 100 persen. Karena bisa naik karena kami betulkan," jelas Risma.

 

5 dari 6 halaman

Wagub Janji Segera Perbaiki Data

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui bahwa terdapat data ganda bagi penerima bantuan sosial (bansos) PPKM Level 4 di wilayahnya. Namun, masalah ini akan segera diselesaikan oleh Pemprov DKI.

"Memang terjadi data ganda, data yang beras, yang kami terima, dengan data kami dobel, ganda dan itu sedang dipadankan. Insya Allah dalam beberapa waktu selesai," kata Riza di Jakarta, Sabtu 7 Agustus 2021.

Seperti dilansir dari Antara, dia mengungkapkan, bahwa saat ini memang adda masalah dalam data penerima bansos antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Sosial sekitar lima persen.

Baik itu bansos tunai, bantuan beras 10 kilogram dari Kemensos, DKI, dan Bulog.

Menurut Riza hal ini segera dipadankan. Dan masalah data bansos ini akan segera diselesaikan.

"Ini sedang diselesaikan sebaik mungkin, Insya Allah tidak ada masalah," jelas dia.

6 dari 6 halaman

Laporkan Pungli Bansos Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.