Sukses

BMKG Sebut Gempa Tojo Una-Una Akibat Pergerakan Sesar Lokal

Bambang Setiyo Prayitno menyampaikan, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah terjadi akibat pergerakan Sesar Lokal.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyampaikan, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah terjadi akibat pergerakan Sesar Lokal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi karena Sesar Lokal," tutur Bambang dalam keterangannya, Senin (26/7/2021).

Menurut dia, berdasarkan hasil analisis didapati bahwa mekanisme sumber gempa merupakan hasil dari pergerakan normal atau normal fault.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelas dia.

Bambang pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap dampak gempa bumi tersebut. Baik itu dengan menjauhi pantai atau pun memeriksa kembali bangunan rumah.

"Diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BMKG Imbau Warga Tetap Jauhi Pantai

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa yang terjadi di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah tak berpotensi tsunami. Meski demikian, dia mengimbau warga pesisir untuk menjauhi pantai.

"Rekomendasi kami terutana masyarakat di pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Senin (26/7/2021) malam.

Menurut dia, kekuatan gempa tersebut terbilang besar. Sebab itu, masyarakat tetap mesti waspada sambil tetap memilah informasi yang beredar luas.

"Diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Dwikorita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.