Sukses

AMSI Akan Luncurkan Crisis Center Covid-19 untuk Bantu Pekerja Media

Pada akhirnya, kata Wens, gelombang pandemi yang belum kunjung reda membuat banyak pekerja media menjadi bagian dari pasien terpapar Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berinisiatif membentuk Tim AMSI Crisis Center Covid-19 yang akan bertugas membantu pekerja media dan keluarganya apabila terpapar virus Corona.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, media merupakan salah satu sektor esensial yang tidak berhenti bertugas, baik itu saat bencana hingga kondisi pandemi. Meski sebagian telah menerapkan ketentuan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), tetap masih ada tim yang pada akhirnya perlu ditugaskan untuk peliputan langsung di lapangan.

"Untuk memberikan informasi yang utuh bagi publik, pekerja media tetap perlu melakukan observasi dan konfirmasi realitas di lapangan, tidak cukup hanya melalui ruang Zoom atau telepon," tutur Wens dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021).

Pada akhirnya, kata Wens, gelombang pandemi yang belum kunjung reda membuat banyak pekerja media menjadi bagian dari pasien terpapar Covid-19. Kondisi tersebut tentunya berdampak pada kelangsungan produktivitas media dalam memenuhi hak informasi publik.

Pasalnya, pekerja media harus berhenti melakukan tugas lapangan, setidaknya selama satu bulan untuk perawatan dan pemulihan.

"Seperti halnya warga lainnya, para pekerja media tidak selalu mudah mendapatkan akses layanan kesehatan saat kondisi puncak pandemi seperti sekarang ini. Karena itu, sebagai organisasi yang menaungi 300 lebih media online di Indonesia, AMSI berinisiatif membentuk Tim AMSI Crisis Center Covid-19," jelas dia.

Menurut Wens, tim tersebut nantinya akan membantu pekerja media dan keluarganya yang terpapar Covid-19 untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai dan melewati masa pemulihan dengan baik. Adapun AMSI Crisis Center Covid-19 akan dipimpin Koordinator Utama, Upi Asmaradhana yang juga CEO KGI Network.

"Dengan melibatkan pengurus AMSI pusat dan daerah, serta para ahli di bidangnya masing-masing seperti dokter, psikolog, agamawan dan lain-lain," ujar Wens.

Adapun kalangan dokter yang telah menyatakan kesediaannya untuk membantu antara lain Direktur RS Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto; Dokter spesialis di Solo sekaligus penyintas Covid-19, Khoirul Hadi; dan Ketua Terpilih PB IDI sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia, Adib Khumaidi.

Kemudian Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi IDI sekaligus Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia, Mahesa Paranadipa Maikel; dan Sekjen POGI JAYA, Ulul Albab.

Dari kalangan psikolog yang menyatakan dukungannya antara lain Ketua HIMPSI Solo, Susatyo Yuwono; Tim Psikolog Sadari.id; dan HRD PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), Elok Farida Husnawati. Disusul kelompok swasta yang bersedia memberikan dukungan ada Pyridam Farma dan jaringan Siloam Hospitals Group.

"Saat ini Tim Crisis Center terus menjajaki kerja sama dengan pihak-pihak lainnya," terang Koordinator Utama AMSI Crisis Center Covid-19, Upi Asmaradhana.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membantu Pekerja Media

AMSI Crisis Center Covid-19 akan diluncurkan pada Selasa 27 Juli 2021. Selain membantu pekerja media yang terpapar virus Corona, tim juga nantinya mendata para penyintas Covid-19 yang layak memberikan donor darah konvalesen.

Secara teknis, tim membantu pekerja media sejak pertama terpapar dengan memberikan edukasi penanganan pertama, serta bantuan yang diperlukan sesuai ketersediaan di pusat maupun daerah. Tujuannya adalah untuk membantu pemulihan dan menekan fatalitas.

Berdasarkan data yang diterima, untuk wilayah Jawa Timur saja setidaknya ada 38 pekerja media meninggal dunia selama pandemi dan masih banyak lagi yang dalam perawatan baru.

"Dukungan bagi pekerja media ini diperlukan, agar masyarakat mendapatkan informasi perkembangan penanganan pandemi Covid-19 dengan akurat dan pemerintah dapat mengambil langkah penanganan pandemi dengan tepat," Upi menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.