Sukses

Ketua Komisi X DPR Minta Naturalisasi Atlet Diperketat

Huda mengatakan, proses naturalisasi pemain merupakan langkah instan dalam menggenjot prestasi cabang olahraga di ajang regional maupun internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah melakukan naturalisasi atlet dari luar negeri untuk meraih prestasi instans terus menjangkiti hampir semua cabang olahraga. Terbaru tiga atlet dari cabang bola basket Dame Diagne (Senegal), Serigne Madou Kane (Senegal) dan Marquess Terrle Bolden (Amerika Serikat) dikebut proses administrasinya untuk segera menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

“Saya secara prinsip kurang setuju dengan langkah naturalisasi atlet demi meraih prestasi di ajang regional maupun internasional. Untuk itu kami meminta pemerintah benar-benar memperketat pengajuan naturalisasi atlet dari luar negeri menjadi WNI,” ujar Ketua Komisi X Syaiful Huda di sela Rapat Kerja dengan Menpora membahas surat presiden tentang pengajuan tiga calon atlet basket menjadi WNI, Rabu (14/7/2021).

Huda mengatakan, proses naturalisasi pemain merupakan langkah instan dalam menggenjot prestasi cabang olahraga di ajang regional maupun internasional. Langkah ini sudah jamak dilakukan oleh banyak negara lain.

Kendati demikian, langkah itu benar-benar selektif dengan persyaratan ketat sehingga pemain yang dinaturalisasi benar-benar memberikan dampak positif bagi perkembangan satu cabang olahraga.

“Naturalisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja tim dan tingkat olahraga, tetapi jika mereka digunakan secara berlebihan, pemain lokal akan memiliki sedikit kesempatan untuk mendapatkan pengalaman praktis,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, sudah puluhan atlet yang dinaturalisasi baik dari cabang sepak bola, basket, maupun cabang olahraga lain. Kendati demikian, tidak ada prestasi mencolok yang bisa dipersembahkan oleh mereka baik di ajang regional maupun internasional.

“Hingga saat ini berbagai capaian prestasi olahraga di ajang regional maupun internasional masih dipersembahkan cabang-cabang olahraga yang mengandalkan pemain sendiri seperti cabang bulu tangkis. Sementara sepak bola atau bola basket yang banyak menaturalisasi pemain, jangankan di tingkat internasional, di regional aja belum ada capaian prestasi membanggakan dalam sepuluh tahun terakhir,” tukasnya.

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbaiki Pembinaan Olahraga

Huda menilai sebagus apapun prestasi yang ditorehkan atlet naturalisasi ada kekosongan besar dalam diri mereka yakni minimnya nasionalisme dan patriotisme. Kekosongan ini akan menjadi masalah saat dibutuhkan pengorbanan dari pemain demi membela panji merah putih.

“Harus diakui banyak masalah dalam pembinaan olahraga di Indonesia yang membutuhkan pengorbanan besar bagi atlet untuk menutupinya. Jika mereka yang dinaturalisasi motifnya hanya materi atau business to bussines, bisa jadi mereka tidak akan bisa 100% mengeluarkan kemampuannya di lapangan untuk Indonesia,” ujarnya.

Politikus PKB ini memahami jika naturalisasi ditempatkan sebagai bagian dari roadmap prestasi olahraga nasional. Kendati demikian jangan sampai langkah ini menjadi kultur yang bisa membunuh bibit prestasi dari atlet nasional.

Menurutnya, yang justru harus terus menerus diperbaiki adalah ekosistem pembinaan olahraga di Tanah Air sehingga mampu melahirkan atlet-atlet andal.

“Saya berharap naturalisasi ini adalah benar-benar langkah awal di Roadmap prestasi nasional olahraga. Tidak menjadi jalan pintas bagi tercapainya prestasi olahraga Indonesia di kancah regional maupun internasional,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.