Sukses

Menkes: Kalau Kita Stok di Rumah, Orang yang Butuh Obat Bisa Mati

Saat ini banyak masyarakat yang menyetok sendiri obat-obatan untuk virus corona. Padahal seharusnya obat diberikan sesuai kebutuhan dengan resep dokter.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta individu dan perusahaan tidak perlu berlebihan membeli obat-obatan untuk penyembuhan Covid-19. Budi mengatakan, jika berlebihan bisa mengurangi stok obat-obatan sehingga menutup akses orang lain yang benar-benar membutuhkan.

Saat ini banyak masyarakat yang menyetok sendiri obat-obatan untuk Covid-19. Padahal seharusnya obat diberikan sesuai kebutuhan dengan resep dokter.

"Jadi kalau ini kita setok ini di rumah, saya mengerti karena itu memberikan rasa nyaman. Tapi itu mengurangi kans satu orang yang membutuhkan untuk mendapatkan akses dan dia bisa mati," ujar Menkes Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).

Di perusahaan-perusahaan juga terjadi fenomena serupa. Perusahaan menyetok sendiri obat-obatan untuk membantu karyawannya. Namun, Budi mengingatkan, hal ini bisa menutup akses orang membutuhkan obat tersebut.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setok Hanya untuk Rumah Sakit

"Perusahaan besar tidak usah membeli, karena kalau dia membeli, 10.000 dia beli, itu ada 10.000 orang yang kehilangan chance-nya yang benar-benar membutuhkan. Jadi biarkan mekanis secara medis berlaku," kata Budi.

Setok obat yang ada, menurut Budi, harus diberikan kepada pihak rumah sakit dan orang yang memang membutuhkan. Bukan untuk ditimbun menjadi cadangan di rumah maupun perusahaan.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.