Sukses

Jeritan Pedagang Kurban: Sekarang Laku 2 Ekor Sehari Saja Sangat Sulit

Selain akibat dari pandemi COVID-19 sepinya pembeli, juga diakibatkan oleh adanya penerapan PPKM darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pedagang hewan kurban yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten mengeluhkan sepinya pembeli ternak untuk Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah dikarenakan masih pandemi COVID-19.

"Kalau bicara perbedaan sama tahun-tahun sebelumnya, yang pasti sangat berbeda jauh pembelinya. Sekarang untuk laku 2 ekor dalam sehari saja sangat sulit," ungkap Darmansyah (50) salah satu pedagang hewan kurban jenis domba asal Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, saat ditemui di Tangerang, Rabu 7 Juli 2021.

Ia menuturkan, selain akibat dari pandemi COVID-19 sepinya pembeli, juga diakibatkan oleh adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) darurat yang berlangsung dari 3-20 Juli 2021.

"Jujur saja, kalau saat ini sangat-sangat berpengaruh terhadap penjualan kami. Apalagi sekarang lagi PPKM darurat," katanya.

Ia mengaku, biasanya dalam sepekan mendekati Lebaran Idul Adha banyak permintaan dari pemesan. Namun, hingga saat ini masih sepi pembeli.

Sehingga, lanjut dia, hasil penjualan hewan kurbannya mengalami penurunan yang cukup drastis hingga mencapai 60 persen.

"Biasanya dalam waktu 10 hari mendekati Lebaran sebanyak 30 ekor bisa habis dan kita sudah bisa belanja lagi. Sekarang hanya beberapa ekor saja yang sudah terjual," ungkapnya yang dikutip dari Antara.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Pandemi Segera Berakhir

Hal senada diungkapkan juga oleh pedagang hewan jenis sapi, asal Kecamatan Cikupa, Husen (61). Dia mengatakan semenjak sepekan terakhir pembelian hewan kurban di lapaknya masih relatif sepi. Saat ini hanya baru satu ekor saja yang sudah terjual. Sedangkan 6 ekor lainnya belum laku.

"Hari ini baru satu saja yang terjual, sisanya 7 ekor lagi belum terjual," tuturnya.

Ia mengungkapkan, untuk satu hewan kurban jenis sapi dirinya menjual dengan harga Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per ekor. Namun, dengan jumlah harga tersebut bervareasi sesuai bobot atau kualitas dari hewan kurbannya.

"Kalau dari harga jualnya bervareasi, tergantung jenis dan bobotnya. kita belum berani untuk naikin harga apalagi kondisinya seperti ini," katanya.

Ia berharap, dengan kondisi dan situasi seperti ini agar penyebaran COVID-19 khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang segera menurun dan dapat dikendalikan. Sehingga pendapatan para pedagang dapat kembali normal seperti semula.

"Mudah-mudahan virus corona ini segera hilang, karena kami (para pedagang) sangat kesulitan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.