Sukses

Moeldoko Minta Sejumlah Pihak Selidiki Penyebab Kenaikan Angka Kematian Ibu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta sejumlah pihak melakukan riset yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab kenaikan angka kematian ibu (AKI).

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta sejumlah pihak melakukan riset yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab kenaikan angka kematian ibu (AKI). Pasalnya, angka kematian ibu di Indonesia tidak kunjung menurun di tengah pandemi Covid-19.

"Lihat angka kejadian, apa penyebabnya, dan di mana saja jumlah AKI meningkat," tegas Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Sabtu (12/6/2021).

Dia menjelaskan, isu kenaikan jumlah angka kematian ibu sudah sampai kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada saat sidang kabinet.

Jokowi, kata Moeldoko bahkan telah memerintahkan kementerian/lembaga terkait agar semakin serius menekan jumlah AKI sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024 sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup.

Bukan hanya itu, isu angka kematian ibu juga menjadi perhatian Ibu Negara Iriana Jokowi. Moeldoko menyebut Ibu Negara mengajak istri wakil presiden, istri para menteri, hingga istri pemimpin lembaga untuk melakukan gerakan menekan AKI.

"Pemerintah punya keyakinan dan semangat yang sama untuk menurunkan AKI," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komunitas ibu-ibu perlu dilibatkan

Moeldoko berharap, United Nations Population Fund (UNFPA) bisa terus meningkatkan kerja sama dengan pemerintah untuk membantu penurunan AKI. Menurut dia, komunitas ibu-ibu perlu dilibatkan dalam program ini.

"Perluas juga jangkauannya dengan menggandeng komunitas ibu-ibu yang memiliki gerakan sama dalam menurunkan AKI, sehingga bisa menghadirkan gerakan yang masif," ujar Moeldoko.

Sebagai informasi, UNFPA telah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia sejak tahun 1972 dan memberikan bantuan teknis untuk berbagai kementerian dan lembaga di bidang kesehatan ibu, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, program HIV/AIDS, gender, kependudukan, termasuk respon terhadap bencana.

Adapun Kesehatan Ibu merupakan salah satu komponen program utama dalam Program Kerjasama Pemerintah RI dan UNFPA ke-10 yang diselaraskan untuk mendukung program prioritas yang disebutkan dalam RPJMN 2020-2024 dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.