Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus melakukan berbagai persiapan menyongsong dibukanya kembali pembatasan Indonesia bagi wisatawan manca negara dalam bingkai Travel Corridor Arrangement.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pun menggelar pertemuan dengan duta besar negara-negara sahabat pada Selasa (18/5/2021), untuk melakukan persiapan Travel Corridor Arrangement.
Baca Juga
Sandiaga Uno Tanggapi Pro Kontra Rencana Peresmian Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur
Penghargaan Desa Wisata Terbaik yang Berkelanjutan di 6 Destinasi Prioritas, Salah Satunya Diraih Desa Tertingi di Indonesia
Alasan Moratorium Pembangunan Hotel dan Vila di Bali Selatan Harus Segera Dibuat Rancangan Kebijakannya
"Saya bertemu dengan duta besar dari beberapa negara sperti Singapura, Vietnam, Rusia, Belgia, Belanda, Prancis dan Inggris. Pertemuan ini dilakukan sehubungan dengan akan dibukanya kembali pembatasan Indonesia untuk beberapa negara dengan penerapan konsep Travel Corridor Arrangement," kata Sandiaga.
Advertisement
Sandiaga mengatakan, dengan konsep Travel Corridor Arrangement, pihaknya memastikan wisatawan yang masuk ke Indonesia dalam keadaan sehat, sudah memenuhi persyaratan dan siap untuk mematuhi segala protokol kesehatan.
Sandiaga menambahkan, pelaksanaan konsep ini sendiri mengikuti kasus Covid-19 yang ada di dalam dan luar negeri. Ia menyebut pembahasan akhir travel corridor arrangement akan tercipta bila kondisi Covid-19 di dalam dan luar negeri sudah kondusif.
"Jika keadaan kondusif, rencana travel corridor arrangement ini tentunya bisa kita tingkatkan pembahasannya ke tahap akhir," terang Sandiaga.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ragam Protokol Kesehatan
Namun, jika pandemi Covid-19 semakin memburuk, travel corridor arrangement bisa dipastikan akan ditunda bahkan bisa ditinjau ulang.
"Semua kebijakan akan berbasis data. Dan, Kemenparekraf akan memastikan, bukan hanya protokol 3M-CHSE yang dijalankan tapi juga 3T, yakni testing, tracing, dan treatment," terang Mas Menteri.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement