Sukses

Menkominfo: Lebaran Digital Berjalan Baik Tak Turunkan Nilai Silaturahmi

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate menilai, silaturahmi virtual selama libur Lebaran berjalan baik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menilai, silaturahmi virtual selama libur Lebaran berjalan baik. Johnny menilai, silaturahmi virtual dapat mencegah penyebaran Covid-19.

"Lebaran digital dan silaturahmi digital itu keren. Hari ini kita lakukan itu secara bersama-sama yang tentu tidak akan mengurangi nilai silaturahminya," kata Johnny dalam keterangan tertulis diterima, Senin (17/5/2021).

Kemudian menurut dia, saling memaafkan via virtual dalam momen Lebaran secara digital menjadi lebih keren. Sebab, secara langsung mereka telah mendukung program pemerintah.

"Lebaran digital keren sebagai upaya Pemerintah dalam menghadapi second wave atau gelombang kedua pandemi Covid-19 untuk kenyamanan, keamanan dan kesehatan kita sekalian maka sangat dianjurkan," ucap Johnny.

Diketahui, perayaan Idul Fitri tahun ini merupakan kali kedua yang berlangsung di masa pandemi Covid-19.

Karenanya, Johnny memberikan apresiasi kepada masyarakat dan civitas Kementerian Kominfo yang telah menahan diri untuk tidak mudik merayakan Lebaran di kampung halaman.

"Tidak mudik kali ini tentu bertujuan baik, tidak mudik kali ini bukan memisahkan silaturahmi dan kedekatan dan keeratan kultural. Tapi tidak mudik kali ini adalah agar kita mempunyai resiliensi daya tahan yang kuat untuk memutus rantai persebaran Covid-19," dia menandasi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Larangan Mudik Lebaran Diklaim Efektif

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menilai kebijakan larangan mudik lebaran pada 6 Mei - 17 Mei efektif menekan mobilitas masyarakat selama libur Lebaran 2021. Hal ini juga didukung kebijakan pengetatan perjalanan H-14 dan H+7 Lebaran.

Sebelumnya, berdasarkan survei Kemenhub sebanyak 7 persen atau 18 juta masyarakat Indonesia tetap melakukan mudik ke kampung halaman jelang Hari Raya Idulfitri 2021.

Namun dengan kebijakan pengetatan perjalanan dan larangan mudik, jumlah pemudik saat ini hanya sekitar 1,5 juta. Dari survei diketahui bahwa kecenderungan masyarakat jika dibiarkan maka 33 persen memilih untuk mudik. Kemudian jika dilarang, turun menjadi 11 persen.

Kemudian pada saat pelarangan yang juga dilakukan kampanye, jumlahnya turun lagi menjadi 7 persen.

"Setelah itu kita melakukan aksi yang dilakukan oleh kementerian/lembaga termasuk Polri, turun lagi. Menurut catatan kami, kurang lebih 1,5 juta lebih sedikit. Jadi apa yang kita lakukan cukup efektif," jelas Budi dalam konferensi pers Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran pada Sabtu (15/5/2021).

Sebagai bagian dari kebijakan pengetatan perjalanan ini, pemerintah juga menerapkan random test dan mandatory check Covid-19. Ini merupakan upaya pencegahan peningkatan kasus Covid-19 pasca libur lebaran. Mulai berlaku pada hari ini, Sabtu 15 Mei 2021.

"Kita berinisiatif melakukan testing di tempat-tempat tertentu yang sensitif. Kita memberikan memberikan mandatory di dua tempat yaitu antara Jawa dan Sumatera dan antara Jawa dan Bali," ungkap Budi.

Mandatory check Covid-19 atas dokumen rapid test PCR, swab test antigen dan GeNose di Pelabuhan Bakauheni untuk semua pelaku perjalanan (sesuai SE-13/2021). Mandatory check diterapkan untuk arus balik dari wilayah di Pulau Sumatera ke Jakarta melalui penyeberangan Bakauheni – Merak, dan akan dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung.

Sedangkan penerapan random test Covid-19 dilakukan untuk arus pergerakan masyarakat dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Barat menuju Jakarta, baik melalui jalan tol maupun jalan nasional.

Pengecekan random test Covid-19 dengan rapid test antigen ada di sekitar 21 lokasi titik pengecekan di seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa menuju Jakarta.

3 dari 3 halaman

Dilarang Mudik Lebaran 2021

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.