Sukses

Langgar Prokes, 26 Ibu-Ibu Posyandu di Depok Terpapar Covid-19

Awalnya klaster pertemuan tersebut dideteksi terdapat dua orang mengalami gejala Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, telah mengonfirmasi terjadinya penularan Covid-19 terhadap ibu-ibu posyandu RW4, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya. Sebanyak 26 orang terkonfirmasi Covid-19 dan telah dilakukan penanganan.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, penularan Covid-19 di RW4, Kelurahan Mekarjaya, diakibatkan dari pertemuan yang dilakukan ibu-ibu di posyandu sebelum Ramadan. Awalnya klaster pertemuan tersebut dideteksi terdapat dua orang mengalami gejala Covid-19.

"Dari dua orang tersebut kami mitigasi dan menemukan 11 orang terpapar," ujar Dadang, Rabu (5/5/2021).

Setelah menemukan 11 orang, Tim Gugus Tugas Kota Depok melakukan pengembangan mitigasi, dan hasilnya terdapat 26 orang terkonfirmasi Covid-19. Melihat kejadian tersebut, Tim Gugus Tugas Kota Depok melakukan rapat secara darurat untuk melakukan penanganan pencegahan penularan.

"Dari 30 April hingga hari ini kami masih melakukan mitigasi dan tracing," terang Dadang.

Dia mengungkapkan, Tim Gugus Tugas Kota Depok akan meningkatkan pengawasan secara ketat bersama TNI dan Polri. Dadang meminta, warga yang merasa kontak erat dengan klaster pertemuan ibu-ibu posyandu dapat memberikan laporan kepada Tim Gugus Tugas Depok.

"Nanti kami akan melakukan swab PCR untuk mencegah penularan Covid-19," ucap Dadang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Penambahan Klaster

Dadang menuturkan, dari 26 orang yang terkonfirmasi, saat ini terdapat lima orang telah melakukan isolasi mandiri, satu di rumah sakit, dan 10 orang yang sebelumnya melakukan perawatan kini telah kembali ke rumah. Dadang menambahkan, Tim Gugus Kota Depok belum menemukan terjadinya penambahan klaster.

"Untuk klaster tarawih belum ada, kalau klaster pesantren sudah kami lakukan mitigasi," pungkas Dadang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.