Sukses

3 Hal Terkait Vaksin Covid-19 Sinovac Batch 1 yang Hampir Kedaluwarsa

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi menjelaskan, penyebab Vaksin Covid-19 Sinovac batch 1 hampir kedaluwarsa karena sudah berjalan hampir dua tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Covid-19 Sinovac batch 1 hampir memasuki masa kedaluwarsa pada 25 Maret 2021 mendatang. Hal ini disampaikan juru bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto.

"Vaksin sudah didistribusikan. Tentu (vaksin yang sudah didistribusikan) tidak disimpan saja sampai kedaluwarsa, tetapi dipakai," kata Bambang, dalam diskusi virtual, Sabtu 13 Maret 2021.

Sementara itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi menjelaskan, penyebab Vaksin Covid-19 Sinovac batch 1 hampir kedaluwarsa karena sudah berjalan hampir dua tahun.

Menurut dia, pada umumnya, vaksin yang dikembangkan dengan model inaktif atau virus dimatikan hanya berlaku selama dua tahun. Vaksin Sinovac menggunakan model inaktif.

Berikut 3 hal terkait Vaksin Covid-19 Sinovac batch 1 yang segera masuki masa kedaluwarsa dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kedaluwarsa 25 Maret 2021, Tetap Digunakan

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin Sinovac batch 1 akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021.

Vaksin Covid-19 batch 1 ini sudah didistribusikan ke berbagai daerah untuk segera digunakan dalam proses vaksinasi.

"Vaksin sudah didistribusikan. Tentu (vaksin yang sudah didistribusikan) tidak disimpan saja sampai kedaluwarsa, tetapi dipakai," kata Bambang.

 

3 dari 5 halaman

Alasan Vaksin Segera Kedaluwarsa, Hanya Batch 1

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac hampir memasuki masa kedaluwarsa. Sebab, vaksin produksi China itu sudah berjalan hampir dua tahun.

Kusnandi menjelaskan, pada umumnya, vaksin yang dikembangkan dengan model inaktif atau virus dimatikan hanya berlaku selama dua tahun. Vaksin Sinovac menggunakan model inaktif.

"Vaksin ini sudah dibikin mungkin sudah hampir dua tahun, karena kita dapatnya yang sekarang ini kan kiriman dari Wuhan (China). Jadi kalau bisa yang sekarang ini dipakai dulu secepat-cepatnya karena sudah hampir dua tahun," ujar dia dalam diskusi virtual, Sabtu 13 Maret 2021.

Menurut Kusnandi, vaksin Sinovac yang hampir memasuki masa kedaluwarsa merupakan batch 1. Sementara untuk batch 2 akan berlaku hingga dua tahun mendatang.

 

4 dari 5 halaman

Ada 3 Juta Vaksin

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi membenarkan vaksin Covid-19 Sinovac akan memasuki masa kedaluwarsa. Dia menegaskan, vaksin yang hampir kedaluwarsa itu merupakan batch 1.

"Kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch 1 yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," kata Nadia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (14/3/2021).

Nadia menjelaskan, 3 juta dosis vaksin Sinovac atau CoronaVac tersebut sudah diberikan kepada 1.450.000 tenaga kesehatan dan 500.000 petugas pelayanan publik.

"Saat ini, vaksin ini sudah habis kita gunakan," tegas Siti Nadia.

5 dari 5 halaman

Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.