Sukses

5 Hal Terkait Pembangunan Jalur Sepeda Permanen Sudirman-Thamrin

Jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin dibangun sepanjang 11,2 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membangun jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin.

Jalur sepeda permanen tersebut dibangun sepanjang 11,2 kilometer. Tema jalur tersebut adalah Sabuk Nusantara.

"Jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin bertemakan Sabuk Nusantara dengan representasi pada pot tanaman sebagai proteksi jalur sepeda berbentuk seperti rantai yang saling berkait," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis (25/2/2021).

Menurut Syafrin, pembangunan jalur sepeda permanen itu ditargetkan selesai pada Maret 2021 mendatang. Proyek tersebut menelan anggaran sekitar Rp 30 miliar.

"Saat ini sudah dalam proses konstruksi dan kita harapkan selesai bulan Maret, anggarannya sekitar Rp 30 miliar," kata dia.

Selain membangun jalur sepeda, Dishub Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga membangun prasasti sepeda di depan gedung Indofood tower, Jalan Sudirman, Jakarta pusat.

"Tujuan pembuatan prasasti, sebagai pengingat, momentum penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang masif digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19," ucap Syafrin.

Berikut deretan hal terkait dibangunnya jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin yang dihimpun Liputan6.com:

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Telan Biaya Rp 30 Miliar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membangun jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin. Saat ini, proyek tersebut telah memasuki proses konstruksi.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pembangunan jalur sepeda permanen itu ditargetkan selesai pada Maret 2021 mendatang. Proyek tersebut menelan anggaran sekitar Rp 30 miliar.

"Saat ini sudah dalam proses konstruksi dan kita harapkan selesai bulan Maret, anggarannya sekitar Rp 30 miliar," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021.

 

3 dari 6 halaman

Tak Gunakan APBD DKI

Menurut Syafrin, anggaran yang digunakan untuk membangun jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 km tersebut tidak menggunakan APBD DKI.

"Dari kompensasi pihak ketiga," kata Syafrin.

 

4 dari 6 halaman

Bertema Sabuk Nusantara

Syafrin kemudian menyebut tema jalur sepeda permanen yang tengah dibangun adalah Sabuk Nusantara.

"Jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin bertemakan Sabuk Nusantara dengan representasi pada pot tanaman sebagai proteksi jalur sepeda berbentuk seperti rantai yang saling berkait," kata Syafrin.

Dia menjelaskan proteksi berbentuk seperti rantai pada jalur sepeda permanen mencerminkan sila ke-2 dari ideologi Pancasila. Simbol sila ke-2 digambarkan dengan rantai emas.

Syafrin menjelaskan, simbol tersebut menandakan hubungan antar manusia yang saling membantu.

"Dan juga bentuk kolaborasi di mana Jakarta sebagai city of colaboraty," ucap dia.

 

5 dari 6 halaman

Bangun Prasasti Sepeda

Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga membangun prasasti sepeda di depan gedung Indofood Tower, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Menurut Syafrin, tujuan pembangunan prasasti sebagai momentum sepeda merupakan alat transportasi masif.

"Tujuan pembuatan prasasti, sebagai pengingat, momentum penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang masif digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19," kata Syafrin.

 

6 dari 6 halaman

Kendaraan Bermotor Diimbau Tak Melintas

Jalur sepeda permanen tersebut diberi pembatas berupa planter box agar kendaraan bermotor tidak menerobos masuk. Pembatas berbentuk kotak itu juga bisa dimanfaatkan sebagai pot tanaman.

Syafrin pun mengimbau agar para pengendara kendaraan bermotor tidak melintas di jalur khusus sepeda tersebut.

"Pada prinsipnya Jakarta menyediakan ruang lalu lintas untuk berbagi," kata dia menandaskan.

 

(Dinda Permata)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.