Sukses

SBY: Saya Akan Tetap Jadi Benteng Bhayangkara Partai Demokrat

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dirinya tidak akan gentar terhadap siapapun yang mengusik kedaulatan partainya.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dirinya tidak akan gentar terhadap siapapun yang mengusik kedaulatan partainya.

Dirinya siap menghadapi pihak-pihak yang menganggu partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Selama hayat dikandung badan, saya kan tetap menjadi benteng bhayangkara partai ini, menghadapi siapapun yang akan menggangu merusak dan merebut parati ini, ini sumpah saya," tegas SBY dari rekaman video yang disiarkannya untuk para kader tingkat pusat hingga ranting, Rabu 24 Februari 2021.

Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan kepada kadernya agar tak berkecil hati karena berada di luar pemerintahan. Dia percaya partai Demokrat akan kembali berjaya pada waktunya.

"Saya harap tak ada yang berkecil hati, sejarah pengalaman di negara mana pun menunjukkan termasuk di negara kita tidak ada yang terus menjadi the rulling party," ungkap SBY.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh kader agar tak mendukung Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD). Menurutnya, jika gerakan tersebut berhasil, akan membuat partainya berada di kegelapan.

"Kalau gerakan ini berhasil, partai kita bisa mengalami kegelapan," kata SBY.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Yakin

SBY tidak yakin GPK-PD mau berkorban dan berjuang untuk kepentingan partainya. Menurutnya, hanya mengincar kekuasaan semata.

"Kekuasaan yang hendak diperoleh dengan mudah dan cepat, meskipun tidak bermoral, tidak halal dan nista. Kekuasaan yang hendak dipergunakan untuk maju sebagai calon presiden 2024 mendatang," kata dia.

Akan terjadi krisis besar bila sebuah parpol yang dibangun tiba-tiba dikudeta dengan kekuataan uang dan kekuasaan.

"Kalau ini terjadi, negara kita seperti hidup di hutan rimba. Yang kuat menang, yang lemah kalah, salah benar nomor dua. Hal begitu, tentu sangat mencederai rasa keadilan. Kalau keadilan diinjak-injak, jangan harapkan ada kedamaian. No justice, no peace," kata SBY.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.