Sukses

Sinergi Kompetitif Korminas dan Kemenparekraf Majukan Pariwisata Indonesia

Korminas memiliki program-program jangka panjang yang beririsan langsung dengan industri pariwisata.

Liputan6.com, Jakarta - Sinergi besar memajukan pariwisata Indonesia terus dilakukan. Kini dukungan diberikan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Nasional (Korminas) kepada Kemenparekraf. Kolaborasi ini akan menguatkan branding wisata bugar.

Program pemulihan industri pariwisata sepanjang masa New Normal terus mengalami percepatan. Selain beragam program khusus Kemenparekraf, support positif terus diperlihatkan oleh masyarakat. Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Nasional (Korminas) Hayono Isman mengungkapkan, kemitraan menjadi solusi mengembalikan hegemoni industri pariwisata.

"Kemitraan Korminas dengan Kemenparekraf tentu akan memberikan impact bagus. Apalagi, aktivitas Korminas tidak lepas dari pariwisata. Untuk itu, kami berharap kegiatan Korminas juga bisa diperkuat oleh Menparekraf," ungkap Hayono.

Posisi Korminas memang strategis sebagai media branding pariwisata. Sebab, Korminas menjadi member dari The Association for International Sport for All (TAFISA). Korminas juga memiliki program-program jangka panjang yang beririsan langsung dengan industri pariwisata. Salah satunya adalah program Indonesia Bugar dengan durasi 2020 hingga 2045.

Program Indonesia Bugar ini sebagai respons dan dukungan kepada pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia maju. Hayono menerangkan, kolaborasi besar akan mengoptimalkan posisi strategis sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa besar bagi negara.

"Kami sangat mendukung program Menparekraf. Semua tentu optimistis, sinergi ini bisa menjadi kekuatan luar biasa di masa mendatang. Pariwisata tetap menjadi penghasil devisa besar bagi APBN Indonesia," terang Hayono lagi.

Sebelum pandemi Covid-19, pariwisata menjadi mesin besar penghasil devisa. Pada 2018, sektor ini menghasilkan devisa sekitar USD19,2 miliar. Tumbuh sekitar 77,5% dari periode sebelumnya. Sebab, pada 2014 devisa dari sektor pariwisata sekitar USD11,1 miliar. Angka tersebut tidak lepas dari positifnya pergerakan wisman di Indonesia.

Sepanjang 2018, arus wisman mencapai 15,8 Juta orang. Pertumbuhannya 67,6% menurut periode 2014-2019. Jumlah itu tumbuh pesat karena pada tahun 2014 pergerakannya hanya 9,43 Juta orang wisman. Pertumbuhan menurut periode sebelumnya hanya 39,2%. Untuk jumlah perjalanan wisnusnya sekitar 303 Juta orang.

"Upaya pemulihan industri pariwisata sepanjang pandemi Covid-19 terus dilakukan. Hal ini dalam upaya agar ekonomi terus berdenyut. Kami sangat mengapresiasi kebijakan Korminas mendukung sektor pariwisata. Bagaimanapun, kegiatan Korminas dekat dengan aktivitas pariwisata. Relevan dengan wisata bugar, apalagi dalam situasi pandemi seperti saat ini," jelas Menparekraf Sandiaga Uno.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi Majukan Pariwisata

Lebih luas, pariwisata sebelum pandemi Covid-19 mampu menampung tenaga kerja hingga 12,8 juta orang pada 2018. Untuk 2014, daya tampungnya sekitar 10,1 Juta orang tenaga kerja. Secara global, pertumbuhan pariwisata Indonesia 5,6% atau tercepat ke-9 di Dunia. Untuk regional ASEAN tumbuh 7,4%, menjadi yang tercepat pertama. Posisi Travel and Tourism Competitiveness Index di strip 40 pada 2019, padahal sebelumnya 70 (2013).

"Kami ucapkan terima kasih atas inisiatif Korminas memajukan pariwisata selama ini. Kita akan terus berkolaborasi," tegas Sandiaga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.