Sukses

Menko Muhadjir Minta Pengungsi Dites Swab Covid-19 Sebelum Masuk Pengungsian

Selain itu, dia meminta agar satu ruangan posko pengungsian diisi oleh satu atau dua keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan para pengungsi harus menjalani tes usap atau swab, sebelum masuk ke lokasi pengungsian. Para tamu yang datang juga harus menjalani rapid test.

Hal ini untuk mencegah munculnya klaster penyebaran Covid-19 di lokasi pengungsian. Muhadjir ingin para pengungsi betul-betul dipastikan dalam kondisi sehat sebelum masuk ke pengungsian.

"Saya juga minta agar segera dikirim tes rapidnya. Kemudian mereka yang akan masuk ke pengungsian harus diswab dulu. Nanti akan dikirim alat tes swabnya. Sehingga nanti ketika masuk ke dalam penampungan dipastikan mereka dalam keadaan betul-betul sehat," ujar Muhadjir saat meninjau posko pengungsian korban banjir Kalimantan Selatan, dikutip dari siaran pers, Jumat (22/1/2021).

Selain itu, dia meminta agar satu ruangan posko pengungsian diisi oleh satu atau dua keluarga. Pasalnya, kondisi posko pengungsian saat ini sudah cukup padat dimana rentan terjadi penularan virus corona.

"Apabila tidak memungkinkan, agar setiap orang di dalam posko pengungsian tetap menjaga protokol kesehatan," jelasnya.

Dalam kunjungannya, Muhadjir juga mengecek pelayanan untuk para pengungsi, seperti kelayakan tempat tinggal dan kecukupan logistik sandang serta pangan. Kemudian mengecek kecukupan panganan untuk para pengungsi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tambah Dapur

Dia mengatakan pemerintah pusat akan menambahkan dapur umum yang akan dikirimkan dari luar Kalimantan Selatan. Penambahan dapur umum diharapkan dapat membantu kecukupan pangan di seluruh posko pengungsian di Kalimantan Selatan.

"Karena itu saya mohon dari pihak Kementerian Sosial nanti segera berkoordinasi dapur umum mobile yang ada di luar kalimantan selatan supaya ditarik ke sini. Terutama dari Jawa Timur supaya bisa dibawa ke sini. Ada tujuh buah di Jawa Timur," jelas Muhadjir.

Dia turut menyerahkan bantuan secara simbolis dari pemerintah pusat kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Bantuan tersebut berupa masker untuk dewasa dan anak-anak, perlengkapan sekolah dan buku bacaan untuk anak, bantuan alat sanitasi, family kit (selimut, sarung, handuk, dan pembalut), serta bantuan logistik pangan dan alat keselamatan berupa tenda pengungsi, pelampung dan perahu darurat.

Sebagai informasi, banjir besar yang menggenangi 11 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan itu merendam kurang lebih 87.765 rumah warga. Ketinggian rendaman air mencapai 2 meter.

Setidaknya, 74.863 warga mengungsi dan korban meninggal sebanyak 21 orang. Sarana prasarana juga banyak yang rusak diakibatkan banjir, seperti jembatan putus, tanggul jebol, jalan trans kalimantan putus, dan banyak pula sekolah dan rumah ibadah yang rusa

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.