Sukses

Basarnas Sebut 9.600 Jiwa Terdampak Banjir di Banjarmasin

Suryo menuturkan, hingga kini belum ada pihak keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut setidaknya 9.600 jiwa terdampak banjir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji menyatakan angka itu sekitar tiga ribu kartu keluarga (KK).

"Data yang kami terima adalah 9.600 jiwa yang terdampak di Banjarmasin. Kemudian kurang lebih sekitar tiga ribu KK," katanya di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).

Suryo menuturkan, hingga kini belum ada pihak keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Kendati begitu ia mengaku timnya tengah fokus menjalankan evakuasi mengingat curah hujan di sana tak kunjung mereda.

"Sampai saat ini belum ada. Sifatnya yang di banjir Kalsel itu evakuasi korban dan dilaksanakan pengungsian. Saya berpendapat mungkin perlu dievaluasi dulu karena curah hujan masih tinggi. Khawatirnya surut, hujan datang lagi dengan intensitas yang tinggi, air akan naik lagi," katanya.

Suryo juga menyebut bahwa pihaknya telah memberangkatkan sebuah helikopter untuk disiapkan melakukan pencarian korban di lokasi banjir. Di samping juga akan dipergunakan untuk melakukan pemantauan melalui udara.

"Tadi pagi kami memberangkatkan heli untuk melaksanakan searching di wilayah terdampak di Banjarmasin. Tadi jam 10.29 WIB sudah mendarat di Banjarmasin, akan digunakan untuk melaksanakan searching dan pemantauan dari udara daerah mana saja yang terdampak," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rumah Terkepung Banjir

Seperti diketahui, banjir cukup besar melanda sejumlah daerah di Kalimantan Selatan. Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Herliansyah mengatakan bahwa banjir kali ini disebabkan intensitas hujan yang tak kunjung reda ditambah air laut pasang.

Herliansyah melaporkan bahwa banjir semakin tinggi. Banyak warga yang rumahnya terkepung banjir langsung mengungsi di sejumlah posko.

"Sebab hujan tidak juga reda, ditambah air laut pasang, banjir di permukiman warga makin tinggi. Banyak sudah warga yang mengungsi, karena rumahnya terendam banjir, makin tinggi hari ini daripada kemarin," kata Herliansyah, Jumat (15/1/2021) siang.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.